Balita Korban Rombongan Pengantin Jatuh dari Jembatan Gantung Torut Tewas

Balita Korban Rombongan Pengantin Jatuh dari Jembatan Gantung Torut Tewas

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 21 Mei 2023 16:08 WIB
Jenazah balita 3 tahun saat dievakuasi di Puskesmas Desa Lempo Potton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara.
Foto: Jenazah balita 3 tahun saat dievakuasi di Puskesmas Desa Lempo Potton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Balita bernama Zeina (3) yang merupakan korban hilang saat peristiwa putusnya jembatan gantung di Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas. Zeina ditemukan mengambang setelah 2 hari dinyatakan hilang terbawa arus Sungai Maiting.

"Balita tersebut sudah ditemukan. Lokasinya tidak jauh dari penemuan korban bernama Adolfina kemarin," kata Kapolsek Rindingallo, Iptu Kusuma Tombilangi kepada detikSulsel, Minggu (21/5/2023).

Kusuma mengungkapkan, balita tersebut ditemukan sekitar pukul 14.30 WITA, Minggu (21/5). Korban ditemukan 3 kilometer dari lokasi awal rombongan pengantin terjatuh dari jembatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami temukan mengambang setelah terbawa arus sungai selama 2 hari. Lokasinya sejauh 3 Km dari awal korban terjatuh," ungkapnya.

Dia mengutarakan, saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke rumah duka. Kusuma pun berterima kasih kepada semua elemen dari TNI dan masyarakat yang ikut membantu pencarian korban.

ADVERTISEMENT

"Sudah dievakuasi di rumah duka. Setelah penemuan korban balita ini kami menghentikan pencarian. Terima kasih kepada pihak personel TNI maupun elemen masyarakat yang ikut membantu pencarian korban," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, 18 orang rombongan pengantar pengantin di Toraja Utara jatuh ke sungai saat menyeberangi jembatan gantung di Desa Lempo Potton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara pada Sabtu (20/5) sekitar pukul 10.00 Wita.

Satu korban hilang bernama Adolfina lebih dulu ditemukan. Jasad korban ditemukan terjepit di sela batu Sungai Maiting dengan beberapa luka di bagian kepalanya.

"Ada luka di bagian kepala yang kemungkinan dikarenakan benturan batu saat terbawa arus. Tadi kami sudah evakuasi ke rumah duka," ujar Kusuma saat dihubungi, Sabtu (20/5).

Diketahui, jembatan gantung putus diduga karena kelebihan beban. Apalagi rombongan melintas secara bersamaan.

"Mereka gunakan jembatan itu secara bersamaan," kata Kepala Desa Lempo Potton Yohanis Lapu.

Yohanis menuturkan kondisi jembatan sudah rapuh. Sehingga tali penyangga atau sling jembatan putus saat rombongan pengantin menyeberang.

"Pas naik tali sling jembatan putus," imbuhnya.




(ata/sar)

Hide Ads