.webp)
Pesawat Lion Air JT992 rute Makassar-Kendari yang ditumpangi komisioner Komnas HAM Anis Hidayah dan rombongan tiba-tiba naik lagi sesaat hendak mendarat, serta sempat hilang 10 menit dari situs Flightradar24. Lion Air menjelaskan hal tersebut karena cuaca buruk.
Pesawat tersebut mengudara dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 12.16 WITA, Kamis (18/5). Namun, saat tiba di Bandar Udara Haluoleo Kendari, pesawat tiba-tiba batal mendarat dan terbang kembali.
"Penerbangan JT-992 mengalami pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan (go around). Hal ini dilakukan dalam situasi ketika kondisi cuaca yang tidak mendukung," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Kamis (18/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danang menjelaskan, saat itu kecepatan angin dan arah angin berubah-ubah secara mendadak yang mengakibatkan kecepatan pesawat melebihi batas ketentuan untuk mendarat. Maka sesuai dengan persyaratan operasional dan standar keselamatan penerbangan, pesawat kembali terbang.
"Keputusan pilot untuk melakukan go around tersebut telah diambil dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan yang berdasarkan pada informasi cuaca aktual yang terpantau melalui radar di dalam pesawat," jelasnya.
Lebih lanjut, Danang menerangkan, pilot dan awak kabin telah memberikan informasi yang diperlukan kepada seluruh penumpang mengenai kondisi dimaksud. Dimana pesawat tersebut membawa total 217 penumpang, yang salah satunya adalah komisioner Komnas HAM Anis Hidayah.
"Selama proses go around, pilot tetap berkoordinasi dengan petugas darat dan pengatur lalu lintas udara untuk memastikan langkah-langkah yang tepat diambil demi mengutamakan keamanan penerbangan," terangnya.
Danang menambahkan, pesawat kemudian mendarat setelah kondisi cuaca membaik di Bandar Udara Haluoleo Kendari pada pukul 13.25 WITA.
"Pilot berhasil mendaratkan pesawat secara normal. Lion Air memberikan apresiasi kepada pilot dan awak pesawat yang telah menjalankan tugas mereka dengan profesional dalam menghadapi situasi pada penerbangan JT-992," tutup Danang.
Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan pesawat JT992 rute Makassar-Kendari yang ditumpanginya bersama rombongan sempat gagal mendarat di Bandara Kendari. Bahkan pesawat sempat hilang selama 10 menit dari situs Flightradar24.
"Jadi dia cerita, driver kami itu cerita setiap jemput penumpang itu dia selalu ngecek radar24 untuk melihat ketepatan pesawat itu posisinya di mana gitu ya, mendaratnya ada delay atau nggak, jadi dia bilang bahwa sekitar 10 menit itu hilang dari radar," katanya dilansir dari detikNews.
(ata/ata)
