Tampang Dukun Cabul Pemerkosa Siswi SMP di Banggai Hingga Hamil

Banggai -

Polisi menangkap DN (64), pria yang memperkosa siswi SMP berusia 15 tahun di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pelaku memperkosa korban 2 kali hingga membuatnya hamil.

Dari foto yang diterima detikcom, tampak pelaku mengenakan kaos lengan pendek dengan warna dominan merah. Pelaku terlihat memiliki wajah tirus.

Tampak sebagian rambut dan alis pelaku juga sudah memutih. Pelaku terlihat berada di ruangan Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pagimana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Pagimana Akp Makmur menuturkan kasus ini terungkap usai kakak korban curiga dengan kondisi perut adiknya. Belakangan diketahui korban tengah hamil 2 bulan.

"Kasus ini terungkap setelah kakak korban mengetahui kasus tersebut dan melaporkannya ke Mapolsek Pagimana," imbuhnya.

Pelaku kemudian berhasil ditangkap saat berada di rumahnya di Kecataman Pagimana pada Selasa (16/5) sekitar pukul 13.00 Wita. Pelaku oleh warga setempat diketahui berprofesi sebagai dukun.

"Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolsek Pagimana guna penyidikan dan pengembangan lebih lanjut," pungkasnya.

Peristiwa pemerkosaan terjadi di rumah korban di Kecamatan Pagimana, Banggai pada Rabu (1/3) sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu pelaku mendatangi korban yang tengah sendiri di rumahnya.

"Awalnya pelaku yang diduga dukun cabul ini mendatangi korban di rumahnya untuk melakukan pengobatan spiritual. Dalam proses pengobatannya, pelaku ini memberikan air minum kepada korban hingga tak sadarkan diri," terangnya.

Pelaku Beri Air Minum Jampi-jampi

Pelaku melancarkan aksinya dengan memberi air minum menggunakan jampi-jampi. Air tersebut kemudian diminum korban hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Jadi menurutnya dia (pelaku) seperti pakai jampi-jampi begitu. Pelaku ini dikenal sebagai dukun oleh warga setempat," ujar Kasi Humas Polres Banggai Iptu Al Amin saat dikonfirmasi, Rabu (17/5).

Iptu Amin mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku tak menggunakan obat penenang dalam air minum yang diberikan ke korban. Pelaku disebut menggunakan sebuah mantra tertentu.

"Tidak (pakai obat tidur)," terangnya.