Warga Pulau Lae-lae memblokade jalan di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Mereka mendesak reklamasi di Pulau Lae-lae dibatalkan.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (17/5/2023) sekitar pukul 09.55 Wita, massa aksi tepatnya memblokade ruas jalan dari arah barat. Tampak massa membentangkan spanduk penolakan reklamasi.
Selain itu, massa juga membawa mobil komando yang dilengkapi pengeras suara. Kemudian terlihat beberapa ibu-ibu bergantian menyampaikan orasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menuntut para legislator agar tidak memberikan izin kepada siapapun yang hendak menimbun laut di dekat Pulau Lae-lae. Mereka juga sempat menyorakkan yel-yel penolakan reklamasi.
"Kami datang ke DPRD Sulsel untuk menyuarakan suara hati kami, agar izin yang diberikan ke Ciputra segera dicabut agar mereka tidak bisa menimbun pulau kami, wilayah kami disana itu sangat bermanfaat untuk nelayan Pulau Lae-lae," kata salah satu pengunjuk rasa, Intan kepada detikSulsel, Rabu (17/5).
![]() |
Intan mengaku sangat khawatir karena reklamasi berpotensi merusak karang di sekitar Pulau Lae-lae. Dia meminta agar pemerintah memberikan sanksi yang tegas terhadap para perusak karang.
"Kalau reklamasi itu terjadi, maka karang dan biota laut itu semua mati dan hilang. Jangankan membunuh, merusak saja karang, pemerintah sudah tangkap, yang saya tahu siapa saja yang merusak karang itu dikenakan hukum," katanya.
Kehadiran massa aksi di DPRD Sulsel disebut sebagai upaya untuk meminta keadilan. Intan menyebut beberapa legislator DPRD Sulsel sebelumnya telah berjanji untuk memperjuangkan hak warga pulau Lae-lae.
"Jadi kami datang untuk mencari wakil kami yang pernah kami pilih, yang menjanjikan akan mewakili suara kami,"tuturnya.
(hmw/ata)