IBS Tetap Lanjutkan Proyek BTS di Okibab Usai Pekerja Disandera KKB Papua

Papua Pegunungan

IBS Tetap Lanjutkan Proyek BTS di Okibab Usai Pekerja Disandera KKB Papua

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 15 Mei 2023 21:36 WIB
Proyek pembangunan tower BTS 4G di Papua.
Foto: Proyek pembangunan tower BTS 4G di Papua. (Dok. Istimewa)
Pegunungan Bintang -

PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) berkomitmen tetap melanjutkan pembangunan tower Base Trasceiver Station (BTS) 4G di Distrik Okibab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Walaupun sebelumnya rombongan pekerja PT IBS sempat disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kita bersyukur seluruh karyawan kita yang sebelumnya sempat disandera bisa bebas dengan selamat. Nah ke depan untuk memutuskan apakah pekerjaan ini bisa lanjut atau tidak, tentu kita akan berkoordinasi dengan aparat keamanan TNI dan Polri," ungkap Chief Operation Officer (COO) PT IBS, Robert Dedi Purwanto kepada wartawan di Kota Jayapura, Senin (15/5/2023).

Robert menegaskan, pihaknya akan tetap berupaya melanjutkan pembangunan BTS 4G di Papua. Proyek ini dilakukan sejak tahun 2021 dengan kontrak 2 tahun.

"Tetapi, kami akan tetap berupaya bekerja keras untuk menyelesaikan sisa pembangunan tower BTS ini. Karena tower BTS sangat diperlukan oleh masyarakat di Papua khususnya di daerah-daerah terpencil," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Robert menjelaskan, sebanyak 1.723 unit BTS di Papua yang harus dibangun. Menurutnya, tujuan pembangunan BTS 4G ini merupakan bagian dari implementasi transformasi digital dalam rangka pemerataan pembangunan khususnya di bidang telekomunikasi.

"Konsep pemerataan telekomunikasi itu kan, di mana ada signal seluler akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan BTS tujuan ini seperti itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Robert menuturkan, 1.723 unit BTS yang dibangun berada di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T). Proyek ini menyasar 18 kabupaten di Wilayah Timur Indonesia.

"Selama ini yang sudah kami selesaikan itu ada 1 191 unit BTS selama 2 tahun ini," ungkapnya.

Ia menyadari, melaksanakan proyek BTS di Papua tidak mudah. Terutama dari sektor keamanan yang bisa mengancam nyawa para pekerja.

"Memang kita akui kondisi di Papua ini tidak menentu. Bisa tidak aman sekarang, besok sudah aman. Nah ketika kami jalan, ternyata tidak aman lagi, situasi ini yang kami hadapi," paparnya.

Robert menambahkan, pembangunan akan kembali dilanjutkan saat kondisi dipastikan betul-betul aman. Proyek BTS bisa diperpanjang sampai pada tahun 2023 dengan melihat situasi.

"Kalau lokasi kahar sudah dianggap aman, maka kita lanjutkan pembangunannya. Itulah kenapa kemarin tim berada di Okibab. Karena daerah itu sudah dianggap aman, namun ternyata teman-teman di lapangan malah mendapat kan tantang besar, seperti kemarin," katanya.

Diberitakan sebelumnya, KKB menyerang 6 orang rombongan pekerja proyek BTS dari PT IBS di Distrik Okibab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. KKB kemudian menyandera 4 orang di antaranya sebelum akhirnya dilepaskan.

"Keempat korban kini telah berada di RSUD Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Kami juga akan terus tingkatkan monitoring terkait situasi Kamtibmas di seluruh wilayah Pegunungan Bintang untuk mencegah terjadinya hal seperti demikian," Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, kepada wartawan, Senin (15/5).

Peristiwa penyerangan terjadi pada Jumat (12/5/). Rombongan dipimpin Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Alferus Sanuari.

Kemudian ada 3 orang karyawan PT IBS yakni Benjamin Sembiring, Asmar, dan Feryan Erlangga. Selain itu ada staf Distrik Okibab Paes Kulka dan pemuda Distrik Borme yang ikut dalam rombongan.




(ata/ata)

Hide Ads