Pemburu Ular di Banjar Kalsel Tewas Mengenaskan Dililit Piton 4 Meter

Kalimantan Selatan

Pemburu Ular di Banjar Kalsel Tewas Mengenaskan Dililit Piton 4 Meter

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Senin, 15 Mei 2023 12:29 WIB
Pemburu ular di Banjar, Kalsel, tewas mengenaskan diliit ular piton 4 meter. Dokumen Istimewa
Foto: Pemburu ular di Banjar, Kalsel, tewas mengenaskan diliit ular piton 4 meter. Dokumen Istimewa
Banjar -

Seorang penjaga kebun yang kerap menyambi sebagai pemburu ular, Hermansyah (46) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tewas mengenaskan usai dililit ular piton berukuran 4 meter. Ular itu tepat melilit leher korban.

"Korban tewas dililit ular piton 4 meter saat berada di kebun," ujar Kapolsek Pengaron Ipda Sahril kepada detikcom, Senin (15/5/2023).

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Alimukim, area Kecamatan Pengaron, Banjar pada Minggu (14/5) pukul 00.30 Wita. Seorang warga yang bernama Mahlan menemukan korban bersamaan ular piton yang tengah melilitnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama kali menemukan korban itu warga sekitar, saat itu ular piton masih melilit korban," terangnya.

Melihat kejadian itu, Mahlan segera memanggil warga lainnya untuk membantunya melepaskan ular piton dari tubuh korban. Warga kemudian membawa parang langsung menebas kepala ular piton tersebut.

ADVERTISEMENT

"Setelah itu kemudian masyarakat datang di tempat kejadian maka di antara warga ada yang menebas kepala ular tersebut dengan parang, setelah ularnya mati, lilitan ular tersebut dilepaskan, dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkapnya.

Warga lalu mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Pengaron guna pemeriksaan visum. Dari hasil sementara diketahui korban tewas lantaran dililit ular piton.

"Dari hasil pemeriksaan dari Puskesmas Pengaron dan Tim Inafis Polres Banjar, tidak ditemukan adanya luka lain selain bekas lilitan ular," ujarnya.

Sahril menerangkan, korban sehari-hari bekerja sebagai penjaga kebun di lokasi kejadian. Selain itu, korban disebut kerap memburu ular untuk dijual kembali.

"Korban berprofesi sebagai penjaga kebun dan berdasarkan keterangan dari masyarakat korban seringkali mencari ular untuk kemudian dijual kembali," bebernya.




(hmw/asm)

Hide Ads