Awal Mula Virus ASF Masuk Luwu Timur hingga 14.756 Babi Mati dalam Sebulan

Awal Mula Virus ASF Masuk Luwu Timur hingga 14.756 Babi Mati dalam Sebulan

Ahmad Al Qadry - detikSulsel
Minggu, 14 Mei 2023 15:20 WIB
Temuan bangkai babi di Luwu Timur, Sulsel.
Foto: Temuan bangkai babi di Luwu Timur, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Luwu Timur -

Pemkab Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan 14.756 ekor babi mati mendadak akibat terpapar virus African Swine Fever (ASF). Virus mematikan itu diperkirakan masuk ke Lutim usai salah seorang warga menerima kiriman daging babi dari saudaranya di Kota Makassar.

"Kalau pertama itu kasus awal di Desa Pancakarsa ini di (kecamatan) Mangkutana. Nah itu ada itu salah satu warga desa dikirimkan daging dari Makassar daging babi, kemungkinan sudah terinfeksi mi dari itu yang namanya virus (ASF)," kata Gusti Ngurah kepada detikSulsel, Sabtu (13/5/2023).

Gusti mengatakan kasus penyebaran virus ASF masuk di Lutim pertama kali terjadi pada April lalu. Jalur penyebarannya melalui sisa-sisa daging yang diberikan ke hewan ternak babi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari situ kemungkinan terjadi kontak secara tidak langsung. Makanan yang dibagikan ke keluarganya, sisa-sisa makanan dikasih mi ke babinya begitu," kata Gusti.

Virus ASF disebut Gusti mampu bertahan selama 5 pekan pada babi bahkan sekalipun hewan itu sudah mati. Gusti menuturkan virus ASF tidak menularkan dampak kesehatan ke manusia atau pun ke hewan lain.

ADVERTISEMENT

"Sasaran targetnya virus ini mutlak di hewan babi. Jadi tidak menular ke tempat lain misalnya kayak kambing, sapi itu enggak. Cuma virus ini dia bertahan lama dalam babi yang sudah mati yang sudah telanjur terinfeksi lama dia bertahan," paparnya.

Lebih lanjut, Gusti menjelaskan virus ASF pertama kali masuk di Indonesia terjadi pada 2019 di Sumatera. Sampai saat ini pun belum ditemukan obat untuk menangani virus tersebut.

"Kalau obatnya memang belum ada, vaksin belum ditemukan. Kita belum bisa bahas itu karena belum ada referensi dari pusat," ujar Gusti.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Lutim mengungkap angka kematian hewan ternak babi akibat virus ASF di wilayahnya tembus 14.756 ekor. Kematian mendadak pada babi tersebut tersebar merata pada 11 wilayah Kecamatan.

"Totalnya 14.756 (babi mati) di sebelas Kecamatan di Luwu Timur, yakni Kecamatan Burau, Wotu, Tomoni, Tomoni Timur, Angkona, Malili, Towuti, Nuha, Wasuponda, Mangkutana dan Kaleana," kata Gusti Ngurah, Sabtu (13/5).

Angka kematian tersebut terhitung dari bulan April sampai Sabtu 13 Mei 2023. Gusti mengatakan Lutim termasuk salah satu wilayah di Sulsel dengan tingkat pemelihara ternak babi terbanyak karena dijadikan sebagai pendongkrak ekonomi setelah sektor pertanian.

"Ada banyak sekali titik peternakan babi yang ada di Luwu Timur. Kalau yang masyarakat memelihara dalam jumlah banyak sekali anggaplah kita bilang Tomoni Timur," kata Gusti.




(ata/hmw)

Hide Ads