Jalan Poros Polewali-Mamasa di Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat ditanami belasan pohon pisang. Aksi ini dilakukan warga setempat sebagai bentuk protes karena kondisi jalan rusak parah.
"Itu haknya masyarakat untuk menyampaikan aspirasi," kata Kepala Desa Kelapa Dua, Masdar saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (13/5/2023).
Aksi tanam pohon pisang di jalan rusak parah tersebut berlangsung sejak, Jumat (12/5) sekira pukul 16.00 Wita. Ada sedikitnya 15 pohon pisang ditanam di sejumlah titik, pada permukaan jalan sepanjang enam kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rusak parah itu kurang lebih enam kilometer, mulai dari arah perbatasan (Mamasa), sampai sekira dua kilometer melewati kantor desa Kelapa Dua," ungkap Masdar.
Diakui Masdar, kerusakan jalan di wilayahnya itu sudah berlangsung lama. Perbaikan yang kerap dilakukan pihak terkait, hanya sebatas menambal namun tidak bertahan lama lalu rusak lagi.
"Pastinya belum ada perbaikan secara merata sejak saya menjabat sebagai kepala desa mulai tahun 2014. Perbaikan hanya penambalan kalau ada lubang, besok atau seminggu ke depan rusak lagi," tuturnya.
Menurut Masdar, jalan yang rusak parah dan ditanami pohon pisang berstatus jalan nasional. Dirinya menyebut pohon pisang yang ditanam di permukaan jalan, juga menjadi tanda agar pengendara tidak terperosok di jalan berlubang.
"Dia sudah jalan negara, penanggung jawabnya balai jalan. Makanya warga tanam pohon pisang di jalan berlubang, sekaligus menjadi tanda kepada pengguna jalan agar tidak terjatuh," tandasnya.
Sementara salah satu warga bernama Alfian mengatakan, aksi tanam pohon pisang ini karena masyarakat gerah jalan rusak dibiarkan. Pemerintah yang dianggap tidak memperhatikan kondisi jalan yang sudah rusak parah menahun.
"Aksi ini sebagai bentuk protes warga, karena jalan ini sudah bertahun-tahun rusak, tapi belum juga ada perhatian pemerintah," ungkap Alfian yang dikonfirmasi terpisah.
Alfian mengungkapkan, saat musim penghujan kondisi jalan semakin parah. Lubang menganga di permukaan jalan yang tertutup air kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Sehingga saat musim hujan, jalan kembali rusak dan kondisinya semakin parah. Sangat memprihatinkan karena sudah banyak kubangan dan kerap membuat pengendara jatuh," bebernya.
Keresahan serupa juga diungkapkan warga lain bernama Frendy. Kondisi jalan rusak parah diakui sangat berdampak pada aktivitas warga, khususnya pengendara dari Kabupaten Mamasa yang biasa melalui jalur ini.
"Kami yang dari Mamasa sangat merasakan dampak kerusakan jalur ini. Perjalanan menjadi lebih lama apalagi saat hujan mengguyur, kami kesulitan mencari jalan yang aman karena banyak lubang," keluh Frendy.
Frendy berharap kepada pemerintah agar serius menangani kerusakan jalan di jalur ini. Apalagi jalan yang rusak parah merupakan jalur utama yang biasa dilalui mobil ambulans bermuatan pasien rujukan dari Kabupaten Mamasa.
"Kasihan kalau ada pasien rujukan dari Mamasa mau ke Polewali, apalagi kalau sifatnya darurat, bisa-bisa kondisinya semakin parah karena rusaknya jalan. Kami berharap pemerintah segera membenahi kondisi yang juga merupakan jalur distribusi kebutuhan sehari hari masyarakat Mamasa," pungkasnya.
(sar/asm)