Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) datang ke KPU Sulsel untuk mendaftarkan 85 bacalegnya. Mereka hadir mengenakan pakaian adat.
Pantauan detikSulsel di Kantor KPU Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (8/5/2023), elite PKS yang hadir mengenakan pakaian adat ialah Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid, Sekretaris DPW PKS Sulsel Rustam Ukkas, dan Ketua MPW PKS Sulsel Mallarangan Tutu.
Selain itu, juga hadir ketua fraksi PKS Sulsel Isnayani, legislator Makassar Yeni Rahman, dan Ketua DPD PKS Makassar Anwar Faruq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid mengatakan, pakaian adat ini digunakan sebagai simbol. Salah satunya untuk menunjukkan bahwa kontestasi politik adalah milik semua masyarakat.
"Tadi saya di mobil juga bertanya kenapa kita harus pakaian adat. Tapi jawabannya clear, bahwa pemilu ini bukan hanya kontestasi partai politik saja sebenarnya, tapi kontestasi semua, orang bilang pesta rakyat," kata Amri Arsyid kepada wartawan di Kantor KPU Sulsel, Senin (8/5/2023).
Amri mengatakan kedatangan mereka ke KPU hari ini mesti memiliki ciri khas. Meski demikian, sebagian elite dan kader partai yang berpartisipasi ada yang menggunakan pakaian resmi partai dan juga pakaian biasa.
"Sebenarnya tidak semuanya dari kami berpakaian adat sebenarnya, ada juga yang berpakaian PKS juga dan ada yang berpakaian biasa, supaya memunculkan keragaman," katanya.
Ia juga menyebut alasan lainnya yakni PKS hendak menunjukkan keterbukaan partainya terhadap budaya yang ada. Amri meyakini persatuan yang kuat akan lahir bila elite politik menghargai keragaman dan kultur masyarakat.
"Insyaallah PKS sebagai partai terbuka, mengakomodir semua keragaman yang ada di Indonesia dan khususnya di Sulsel. Supaya kita menjadi negara yang kuat, dan punya persatuan yang kuat juga," ungkapnya.
Sebelumnya, DPW PKS Sulsel resmi mendaftarkan 85 bacaleg DPRD Sulsel ke KPU hari ini. PKS Sulsel terdaftar sebagai partai pertama yang mendaftarkan bacalegnya.
"Kita full yah, ada 85 bacaleg di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan," kata Amri Arsyid kepada wartawan di Kantor KPU Sulsel, Senin (8/5).
Selain itu, Amri menyebut kuota bacaleg perempuan yang didaftarkan melebihi standar aturan. Hal itu dilakukan lantaran PKS di semua tingkatan memberi ruang seluas-luasnya kepada perempuan untuk mencalonkan diri.
"Bacaleg perempuan lebih dari 30 persen malah. Salah satu indikator yang kami perjuangkan adalah bacaleg perempuan," tuturnya.
(asm/sar)