Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Ambo Asse menjelaskan soal alasan Muhammadiyah sulit dibubarkan. Menurutnya, hal ini karena pendahulunya punya andil besar dalam pendirian negara.
Hal tersebut disampaikan Prof Ambo sebagai respons dari sambutan sebelumnya. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar Kyai Sudirman sebelumnya menyebut Muhammadiyah sulit dibubarkan lantaran punya basis kader yang banyak.
"Muhammadiyah itu sulit dibubarkan oleh siapapun, kenapa? Karena Muhammadiyah adalah pendiri negara," kata Prof Ambo Asse saat sambutan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Makassar yang ke 17, Sabtu (6/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Ambo kemudian menyinggung sejarah penyusunan landasan yuridis Indonesia yang terdiri dari 11 orang. Ia menegaskan tiga orang di antara penyusunnya adalah kader Muhammadiyah yang berkomitmen menjaga keamanan negara.
"Yang mengusung pembukaan UUD 1945, di situ ada tiga orang Muhammadiyah dari 11 orang. Itu yang perlu kita perhatikan, bahwa Muhammadiyah yang turut mendirikan Negara, maka Muhammadiyah pun harus ikut menjaga dan membela negara republik Indonesia," paparnya.
Selain itu, Prof Ambo turut menyinggung sejarah kelahiran Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Dia menjelaskan elemen Muhammadiyah sejak dulu telah berkontribusi banyak menjaga keamanan negara dari gangguan pihak lain.
"Kenapa ada KOKAM, itu lahir karena lahir tantangan yang besar, yaitu adanya gerakan Komunis. Makanya Muhammadiyah membentuk KOKAM untuk bersama-sama dengan TNI untuk menghadapi itu semua," ungkapnya.
(urw/urw)