.webp)
Dalam video yang dilihat detikcom, ular piton tersebut terlihat berada di semak-semak kebun milik warga. Ular tersebut berwarna cokelat tua di bagian punggung, sementara bagian bawahnya berwarna cokelat muda.
Tampak ular tersebut terluka di bagian perut, kepala hingga ekornya. Ular tersebut mengalami luka cukup parah akibat sabetan benda tajam hingga nyaris putus.
Sedikitnya 8 luka tebasan di tubuh ular tersebut. Meski mengalami sejumlah luka, ular tersebut terlihat masih bergerak.
"Nah yang eksekusi ini warga pakai parang (di bagian kepala ular) pas gigitan ular ini lepas (dari kepala korban)," kata Wakapolsek Tinanggea Ipda Yusuf kepada detikcom, Jumat (5/5/2023).
Yusuf menjelaskan ular piton tersebut sempat masuk ke semak-semak usai melepaskan gigitannya di kepala korban. Warga kemudian mengevakuasi korban dan kembali menyerang ular tersebut.
"Ularnya sempat masuk ke semak-semak (usai melepas gigitan kepala korban) lalu dihantam dipotong pakai parang di kepala ular ini," ujarnya.
Ular piton tersebut kemudian melepaskan lilitannya di tubuh korban setelah diparangi. Warga kemudian mengevakuasi korban dan kembali menyerang ular tersebut hingga mati.
"Kemudian ularnya dipotong-potong oleh warga, lalu ularnya diamankan," ujar Yusuf.
Lanjut Yusuf, ular piton yang sudah mati lalu dibawa ke perkampungan. Ular piton tersebut pun menjadi tontonan warga.
"Saya belum dapat lagi infonya sekarang kondisi ularnya, tadi malam hanya dikarungkan warga dan dibawa ke tengah kampung," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kakek Rasmin tewas mengenaskan gegara dililit ular piton 7 meter di kebunnya. Korban juga nyaris ditelan ular tersebut.
Korban awalnya pamit ke istri untuk pergi berkebun di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan pada Kamis (4/5) sekitar pukul 16.30 Wita. Korban juga pergi ke kebun untuk menggembala sapi miliknya.
"Korban ini sampaikan kepada istrinya hendak menggembala sapi di kebunnya," ujar Kapolsek Tinanggea Iptu Azis Doali dalam keterangannya,Jumat(5/5).
(hsr/ata)
