Konsultan Proyek IKN di Penajam Tewas di Kontrakan karena Serangan Jantung

Kalimantan Timur

Konsultan Proyek IKN di Penajam Tewas di Kontrakan karena Serangan Jantung

Riani Rahayu - detikSulsel
Rabu, 03 Mei 2023 21:50 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Penajam Paser Utara -

Leader konsultan proyek pembangunan Kantor Sekretariat Negara (Satneg) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berinisial AD (68) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) ditemukan tewas di kontrakannya. Korban meninggal karena mengalami serangan jantung.

"Benar, ditemukan meninggal di kontrakannya. Saat itu korban ditemukan meninggal dalam kondisi masih hangat, sepertinya baru tapi keluar busa di mulutnya," ujar Kapolres PPU Hendrik Eka Bahalwan kepads detikcom, Rabu (3/5/2023).

Korban ditemukan di rumah kontrakannya di RT 03 Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku pada Sabtu (29/4). Saat itu rekannya hendak mengambil sepatu dan helm proyek di kontrakan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi temannya itu mau ambil APD ke rumahnya itu, mungkin malamnya dititip di situ, korban dipanggil-panggil tak merespons," jelasnya.

Rekan korban juga sebenarnya memiliki kunci duplikat. Tapi karena kunci korban menempel dari dalam sehingga kunci tak terputar jika dibuka dari luar.

ADVERTISEMENT

"Jadi itu kuncinya nempel. Karena janggal, akhirnya rekan korban meminta tolong tetangga untuk membuka paksa pintu. Dan ditemukan korban sudah dalam keadaan lemas mengeluarkan busa di mulutnya," terangnya.

Tak hanya itu, di samping korban juga ditemukan beberapa obat-obatan. Diduga korban sehabis mengkonsumsi obat tersebut.

"Tapi dari medis menyampaikan itu obat untuk sakit jantung dan hipertensi. Saat kami konfirmasi pihak keluarga, korban memang memiliki riwayat sakit tersebut," tuturnya.

Saat ini korban telah dipulangkan ke daerah asalnya di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pihak keluarga mengaku ikhlas dan menolak jasad korban untuk diautopsi.

"Pihak keluarga minta korban langsung dipulangkan saja tanpa autopsi. Saat kami bawa ke rumah sakit Pratama di sana tidak ada lemari pendingin mayatnya, jadi kami usahakan golden time-nya korban bisa dipulangkan sesegera mungkin," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads