Jenazah salah satu korban pembunuhan oleh 20 orang diduga simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan,Yonatan Arruan (45) telah tiba di rumah duka di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Isak tangis keluarga pun pecah menyambut kedatangan jenazah.
Rumah duka tepatnya berada di Desa Kayuosing, Kecamatan Rembon, Tana Toraja. Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 Wita, Rabu (3/5) pagi tadi.
Pantauan detikSulsel di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita, terlihat peti jenazah yang masih lengkap dengan lakban setelah dikirim dari Jayapura pada Selasa (2/5). Di sisi peti, terlihat keluarga dari korban tak henti memeluk peti jenazah sambil menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan saya di Bekasi tinggalnya sama anak-anak. Mendengar kejadian ini menimpa suami saya, sema sekali tidak menduga karena suami saya orang baik," kata istri korban, Esra Tendek Allo kepada detikSulsel, Rabu (3/5).
Esra mengungkapkan suaminya bekerja di Papua sebagai konsultan dari tahun 2013. Selama itu kata dia, Yonatan tidak pernah bermasalah dengan orang lain di Papua.
"Bapak sudah 11 tahun di Papua, pekerjaannya sebagai konsultan. Selama itu dia tidak pernah bermasalah, baik sekali orangnya, dia Kristen yang baik selalu melakukan pelayanan di Gereja," ungkapnya, sambil menangis.
Sementara itu, anak korban Aldo meminta kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh ayahnya. Menurutnya, kekerasan yang diterima ayahnya sangat tidak manusiawi.
"Sedih, saya tidak pernah terpikir bapak mengalami musibah ini. Polisi harus segera menangkap pelaku penyerangan bapak, ini tidak sudah tidak manusiawi," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yonatan Arruan (45)besama temannya Asri Obet(54) menjadi korban kekerasan OTK di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Minggu (30/4) sekitar pukul 10.00 WIT.
2 korban dibunuh secara sadis oleh kurang lebih 20OTK menggunakan senjata tajam (sajam) setelah pulang dari ibadah di Gereja.
(hmw/sar)