Sebuah kerangka Tyrannosaurus rex (T-Rex) berusia 67 tahun baru-baru ini laku terjual dengan harga yang sangat fantastis. Bagaimana tidak, fosil itu dibeli dengan harga lebih dari USD 6,2 juta atau setara Rp 91 miliar.
Dilansir dari detikTravel, ini merupakan pertama kalinya T-Rex dilelang di Eropa. Benda langka dan bersejarah itu dijual kepada perorangan.
Spesimen T-Rex tersebut digambarkan sebagai salah satu kerangka paling spektakuler yang pernah ada. Panjangnya mencapai 11,6 meter dengan tinggi 3,9 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan tersebut memunculkan kontroversi di kalangan ilmuwan. Mereka prihatin dengan meningkatnya jumlah fosil dinosaurus yang berakhir jadi koleksi pribadi.
Penjualan tersebut memang bukan lelang pertama T-Rex dengan label harga tertinggi yang pernah diajukan, namun hal semacam ini bisa dikatakan relatif jarang.
Pada tahun sebelumnya, ada sebuah kerangka T-Rex yang diperkirakan akan terjual hingga USD 25 juta. Namun kerangka tersebut ditarik dalam proses lelang setelah muncul keraguan asalnya.
Nama kerangka ini adalah 293 Trinity, penamaan tersebut dikarenakan kerangka ini dibangun dari tiga T-Rex berbeda dari situs dinosaurus AS di Montana dan Wyoming. Kerangka tersebut terdiri dari 293 tulang terpisah dari spesimen yang diambil antara 2008 dan 2013.
Beberapa bagian dari kerangka dinosaurus yang dilelang terdiri dari gips atau pengganti. Namun, pada susunan 293 Trinity, persentase tulang aslinya relatif tinggi, lebih dari setengahnya.
Kerangka T-Rex tersebut dijual di rumah lelang Koller di Zurich. Dalam sebuah wawancara untuk situs web perusahaan, Dr Hans-Jacob Siber dari Museum Dinosaurus Aathal di Swiss, menggambarkan Trinity sebagai binatang istimewa.
"Hanya ada 20 atau 30 kerangka T-Rex yang bagus di dunia dan ini salah satu yang lebih besar dan lebih baik," katanya.
Menurut juru bicara rumah lelang, dinosaurus itu dibeli oleh perorangan dan akan tetap berada di Eropa. Koller berharap T-Rex itu nantinya akan dipajang untuk umum, namun rencana pemiliknya hingga saat ini belum diketahui.
Prof Steve Brusatte, seorang ahli dinosaurus di Universitas Edinburgh, juga menyampaikan kekhawatirannya karena semakin banyak spesimen dinosaurus yang sampai ke tangan swasta.
"Sebagian besar museum tidak dapat bersaing dengan para oligarki berkantong tebal dan orang super kaya," katanya.
"Yang membuat saya khawatir adalah bahwa kerangka dinosaurus yang sangat langka ini, yang secara ilmiah sangat berharga dan penting untuk pendidikan malah menghilang ke dalam lemari besi kolektor pribadi yang berarti bahwa mereka tidak tersedia untuk dipajang di depan umum," kata dia.
(urw/hmw)