Sinar UV Tinggi di Makassar, BMKG Imbau Hindari Paparan Matahari Langsung

Sinar UV Tinggi di Makassar, BMKG Imbau Hindari Paparan Matahari Langsung

Andi Nur Isman - detikSulsel
Selasa, 25 Apr 2023 12:34 WIB
Ilustrasi matahari panas terik
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/krungchingpixs
Makassar -

Indeks ultraviolet (UV) di wilayah Makassar dan sekitarnya di Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk kategori merah, hari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Sulsel masuk kategori risiko bahaya sangat tinggi pada jam tertentu.

"Mulai jam 10.00 Wita sampai jam 13.00 Wita masuk kategori merah atau risiko bahaya sangat tinggi," ujar prakirawan cuaca BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (25/4/2023).

Yudha mengatakan dalam kategori merah, tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung. Sehingga diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak dan terbakar dengan cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari," imbaunya.

Masyarakat juga diimbau untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

ADVERTISEMENT

"Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat. Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV," imbuhnya.

Suhu Udara di Makassar Meningkat

Sebelumnya, BMKG Wilayah IV Makassar mengungkap suhu udara di Kota Makassar meningkat. Namun kondisi ini bukan karena pengaruh gelombang panas yang melanda Asia.

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Amhar Ulfiana menyebut Indonesia tidak terdampak gelombang panas ekstrem. Situasi itu hanya terjadi di sebagian negara Asia Selatan.

"Indonesia tidak mengalami gelombang panas/heatwave. Namun suhu maksimum udara permukaan yang diamati di Kota Makassar pada akhir April ini meningkat dibanding Januari hingga Maret 2023," ungkap Amhar dalam keterangannya, Selasa (25/4).

Amhar menjelaskan, suhu maksimum udara permukaan di Makassar saat ini berkisar antara 33-34 derajat celcius. Hal ini berdasarkan pengamatan sepekan terakhir sejak 18-24 April 2023.

"Kisaran tersebut masih tergolong kondisi normal. Dan ke depannya dapat berubah tergantung kondisi cuaca dan tutupan awan pada hari itu," tuturnya.

Amhar lantas mengungkap pemicu cuaca panas di Makassar. Menurutnya peningkatan suhu udara ini disebabkan karena kurangnya tutupan awan.

"Suhu panas dapat disebabkan oleh kondisi cuaca cerah atau kurangnya tutupan awan pada siang hari dan posisi semu matahari yang berada di sekitar ekuator," terang Amhar.

Amhar menjelaskan, Indonesia akan didominasi angin timuran pada Mei mendatang. Hal ini menandakan masuknya musim kemarau yang dapat menyebabkan suhu panas di Indonesia.

"Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta mengonsumsi air secukupnya agar tetap terhidrasi," ujarnya.




(asm/alk)

Hide Ads