Bocah bernama Ripansyah (12) kabur ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Dia nekat ke bandara demi menemui ibu kandungnya di Kalimantan Tengah (Kalteng) meski tidak memiliki tiket pesawat.
"Anak tersebut ingin bertemu ibunya tapi tak punya biaya dan tiket," papar Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budoyono kepada detikcom, Minggu (23/4/2023).
Ripansyah dengan berpakaian lusuh berangkat ke Bandara Soetta pada Rabu (19/4). Ripansyah yang nekat kabur tanpa biaya sama sekali akhirnya telantar di bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budoyono menyebut bocah tersebut selama ini tinggal dengan neneknya. Namun Ripansyah mengaku tidak nyaman hingga memutuskan pergi menemui ibunya.
"Kabur karena nggak kerasan (tidak nyaman dengan neneknya)," ujarnya.
Paurmin Baglog Polres Lamandau Ipda Agus Santoso juga membenarkan kondisi Ripansyah tersebut. Agus menjelaskan, Ripansyah sudah lama berpisah dengan ibunya lantaraan orang tuanya bercerai sejak dia masih berusia 1 tahun.
"Bapak dan ibunya berpisah saat usianya 1 tahun. Usia 10 tahun diikutkan ke ayahnya," sebut Agus.
Saat Ripansyah berusia 10 tahun dia dikirim ke ayahnya di Jawa Barat untuk dimasukkan ke pesantren. Namun Ripansyah justru diserahkan ke neneknya.
"Nggak kerasan. Tujuannya kan di pesantren tapi nyatanya malah tinggal sama neneknya," terangnya.
Setelah menerima informasi ini soal Ripansyah yang telantar di Bandara Soetta, pihaknya berusaha melacak keberadaan ibu kandung Ripansyah. Hingga akhirnya, didapati informasi bahwa ibu Ripansyah tinggal di Desa Kayu Agung, Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, Kalteng.
"Si ibu ada di Menthobi Raya dan bapaknya ada di Jawa Barat. Anak ini ingin bertemu ibunya di Kalimantan. Kami sempat hubungi ibunya (Ripansyah) dan diberikan lah nomor bapaknya," papar Agus.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tak Diakui Anak oleh Ayahnya
Setelah mendapatkan nomor bapak Ripansyah, pihak kepolisian pun mencoba menghubunginya. Namun, mereka sempat kesulitan lantaran Ripansyah tidak diakui oleh ayahnya.
Ipda Agus Santoso mengaku, pihaknya berusaha menghubungi nomor ayah Ripansyah, namun tidak digubris sama sekali.
"Iya, saya sempat menghubungi bapaknya dan menyampaikan soal keberadaan anaknya. Saya telepon tidak diangkat," sebut Ipda Agus kepada detikcom, Senin (24/4).
Ipda Agus mengatakan, pihaknya sempat mencoba mengirimkan foto Ripansyah melalui WhatsApp (WA). Chat itu kemudian dibalas namun Ripansyah justru tidak diakui.
"Akhirnya saya kirimkan foto-fotonya melalui pesan tapi dijawab oleh bapaknya, 'tidak kenal'," tambah Ipda Agus.
Dia mengaku kecewa dan tak habis pikir dengan respons ayah Ripansyah. Akhirnya, dia memilih fokus untuk mengurus proses pemulangan Ripansyah kepada ibunya di Kalteng.
"Akhirnya saya diami juga. Saya fokus ke anaknya saja. Bapaknya sempat WhatsApp panjang lebar tapi sudah tidak saya gubris karena dia gak peduli sama anaknya," jelasnya.
"Karena pada saat saya hubungi bapak kandungnya nggak mengakui itu anaknya. Jadi saya dan teman-teman fokus untuk proses pemulangan saja," imbuh Agus.
Difasilitasi Tiket Pesawat-Bertemu Ibu di Kalteng
Setelah aparat kepolisian menemukan keberadaan ibu Ripansyah di Kalteng, dia pun difasilitasi tiket pesawat. Kegigihan Ripansyah untuk menemui ibunya akhirnya membuahkan hasil.
Ripansyah terbang ke Pangkalan Bun, Kalteng pada pukul 05.00 Wita pada Jumat (21/4). Setibanya di Kalteng, Ripansyah langsung dijemput oleh sang ibu.
"(Ripansyah) Sudah sama ibunya, kemarin dijemput di Bandara Pangkalan Bun," jelasnya.