Balasan Polda Kaltara ke Kombes Teguh yang Ngaku Singa di Habitat Kambing

Kalimantan Utara

Balasan Polda Kaltara ke Kombes Teguh yang Ngaku Singa di Habitat Kambing

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 25 Apr 2023 06:30 WIB
Kombes Teguh Triawantoro dicopot dari Kabid Propam Polda Kaltara. Dokumen Istimewa
Foto: Kombes Teguh Triawantoro dicopot dari Kabid Propam Polda Kaltara. Dokumen Istimewa
Bulungan -

Kombes Teguh Triawantoro menegaskan dirinya akan tetap menjadi singa dan macan usai dinonaktifkan dari jabatan Kabid Propam Polda Kaltara. Pihak Polda Kaltara lantas membalas pernyataan itu tidak etis.

Pernyataan Kombes Teguh itu disampaikan di hadapan Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya dan jajaran Perwira Polda Kaltara di Aula Polda Kaltara pada Rabu (12/4). Pernyataan Kombes Teguh kemudian bocor setelah rekamannya beredar luas di media sosial.

"Iya benar. Rekaman suaranya direkam pada hari Rabu 12 April 2023 sekitar pukul 08.00 Wita," ujar Kombes Budi Rachmat, Jumat (21/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kombes Teguh awalnya mengatakan tidak masalah dirinya dinonaktifkan. Dia menilai penonaktifan dirinya merupakan bentuk rezeki yang diberikan oleh Irjen Daniel.

"Karena itu bentuk rezeki. Menurut saya rezeki itu bukan hanya bentuk konkret, pangkat dan jabatan, gaji dan lain sebagainya," katanya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Kombes Teguh menegaskan dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran pidana atau pelanggaran kode etik Polri. Selanjutnya, barulah Kombes Teguh menyinggung dirinya akan tetap jadi singa dan macan meski dicopot.

"Karena kami sudah banyak sekali saya punya pangkat kolonel Kombes. Ayah saya seorang Tantama Kopassus pensiunan AKP. Saya jadi Kombes sudah luar biasa sekali," kata Teguh.

"Jadi terima kasih sekali rasa hormat kami Jenderal dan saya mohon izin Jenderal sekali lagi, saya tetap jadi singa dan macan yang hidup di lingkungan kambing yang makan rumput, tapi saya tidak akan makan rumput," katanya.

Pernyataan Kombes Teguh Tidak Etis

Polda Kaltara membalas pernyataan Kombes Teguh tersebut itu. Pernyataan itu dianggap tidak etis, terutama karena disampaikan di depan pimpinannya.

"Dari sisi etika dia berbicara pada pimpinan, sebenarnya tidak baik kan, sebagai singa. Kita dianggapnya kambing kan, tidak etis," ujar Kombes Budi Rachmat kepada detikcom, Senin (24/4).

Kombes Budi mengaku tidak mengetahui maksud sebenarnya dari ungkapan Kombes Teguh itu. Namun menurutnya, ujaran tersebut tak patut disampaikan di hadapan pimpinan hanya karena soal pencopotan.

"Seolah-olah (dia beranggapan) saya paling bagus yang lain jelek," kata Kombes Budi Rachmat.




(hmw/sar)

Hide Ads