Berapa Hari Puasa Syawal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Berapa Hari Puasa Syawal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Minggu, 23 Apr 2023 15:00 WIB
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Rabu 19 April 2023
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/kertu_ee
Makassar -

Berapa hari puasa Syawal kerap menjadi pertanyaan bagi umat muslim yang hendak melaksanakan ibadah sunnah tersebut. Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan pada bulan Syawal dalam penanggalan Hijriah. Lantas berapa hari puasa Syawal yang dianjurkan?

Anjuran puasa Syawal sendiri dilandaskan pada hadits Rasulullah SAW. Yakni orang yang berpuasa Ramadhan kemudian disambung dengan puasa enam hari Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa satu tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)

Maka dari hadits tersebut diketahui bahwa puasa Syawal yang dianjurkan adalah sebanyak 6 hari.

Adapun perhitungan pahala puasa satu tahun itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-An'am atau 160.

مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ

Artinya: "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS. Al-An'am [6]: 160)

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap satu amal kebaikan akan mendapat balasan sepuluh kali lipat. Mengacu pada penjelasan tersebut, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawwal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

Tata Cara Puasa Syawal

Setelah mengetahui jumlah hari puasa syawal, hal lain yang perlu diketahui adalah tata cara pelaksanaannya. Melansir muslim.or.id, berikut tata cara pelaksanaan puasa syawa.:

1. Lebih Diutamakan Sehari Setelah Idul Fitri

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti', 6: 465).

Meskipun lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tetap dibolehkan mengakhirkannya asalkan masih di bulan Syawal.

2. Lebih Utama Dilakukan Berurutan

Puasa Syawal lebih utama untuk dilakukan 6 hari secara berurutan. Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti', 6: 465).

Meski demikian, juga dibolehkan melaksanakannya secara tidak berurutan, tidak terlewat dari bulan Syawal.

3. Utamakan Puasa Qadha

Hukum puasa Syawal adalah sunnah, sementara puasa qadha adalah wajib. Sehingga lebih utama untuk menjalankan puasa qadha dibandingkan Syawal.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata:

"Siapa yang mempunyai kewajiban qodho' puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho'nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho' itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma'arif, hal. 391).

Ia juga menjelaskan bahwa:

"Siapa yang memulai qodho' puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho'nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho' puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho' itu dilakukan." (Lathoiful Ma'arif, hal. 392).

4. Boleh Dilaksanakan pada Hari Sabtu-Minggu

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan: "Ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum'at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum'at, maka tidaklah makruh." (Al Majmu' Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).

Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum'at karena bertepatan dengan kebiasaan.

Adapun berpuasa Syawal pada hari Sabtu juga masih dibolehkan sebagaimana puasa lainnya yang memiliki sebab masih dibolehkan dilakukan pada hari Sabtu, misalnya jika melakukan puasa Arafah pada hari Sabtu. Ada fatwa dari Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia berikut ini.

Nah itulah jawaban dari pertanyaan berapa hari puasa Syawal serta penjelasan lengkapnya. Semoga bermanfaat ya detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads