Lafadz Takbiran Idul Fitri yang Disunnahkan Nabi: Arab, Latin, dan Artinya

Lafadz Takbiran Idul Fitri yang Disunnahkan Nabi: Arab, Latin, dan Artinya

Andi Nur Isman - detikSulsel
Jumat, 21 Apr 2023 18:31 WIB
Sejumlah santri TPQ Pesantren Miftahul Huda membawa obor sambil bertakbir berkeliling desa di Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/5/2021) malam. Tradisi takbiran keliling yang dilakukan dengan penerapan ptotokol kesehatan ketat guna menghindari penularan COVID-19 tersebut guna menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H . ANTARA FOTO/Irfan Anshori/foc.
Ilustrasi takbiran. Foto: ANTARA FOTO/IRFAN ANSHORI
Makassar - Lafadz takbiran Idul Fitri adalah sunnah yang dianjurkan saat merayakannya. Mengumandangkan takbir dianjurkan sebanyak mungkin.

Melansir NU Online, anjuran membaca takbir Idul Fitri dimulai sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah takbiratul ihram bagi yang berjamaah, atau sampai seseorang takbir shalat Id bagi yang tidak berjemaah.

Dasar anjuran mengumandangkan takbir Idul Fitri tercantum dalam firman Allah SWT:

وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Waktu Membaca Takbir Idul Fitri

Lafadz takbiran Idul Fitri dibaca pada saat memasuki maghrib malam 1 Syawal sampai selesai shalat Id, seperti dilansir dari laman muslim.or.id.

Hal ini berdasarkan pada firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 185, yang telah disebutkan di atas.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa ketika orang sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir.

Selain itu, Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi SAW keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)

Lafadz Takbir Idul Fitri

Bacaan takbir Idul Fitri terbagi menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal. Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnah. Sementara takbir mursal adalah takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.

Berikut adalah lafal lengkap takbir Idul Fitri. Takbir dilafalkan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu', Syarhul Muhadzdzab:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."

Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan dzikir sebagaimana dzikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Arab latin: Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya: "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada Tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."

Adapun lafal takbir yang juga dapat dibaca sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya, "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."

Anjuran Rasulullah SAW

Rasulullah SAW juga menganjurkan pembacaan takbiran itu. Sebagaimana dalam hadistnya yang berbunyi:

زينوا اعيادكم بالتكبير

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."

Anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah:

اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."

Dari sejumlah dalil di atas, banyak faqih menjadikan pembacaan takbir sebagai sebuah hukum yang sunnah. Sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Fathul Qarib:

ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة

"Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenamnya matahari malam Idul Fitri hingga Imam melakukan shalat id."

Ketentuan Takbir Idul Fitri

Bacaan takbir Idul Fitri dianjurkan untuk dilakukan di mana saja dan kapan saja. Artinya tidak harus di masjid.

Namun, sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir ketika menuju lapangan, atau tempat shalat Id. Karena ini merupakan kebiasaan Nabi SAW dan para sahabat.

Ketentuan ini bersandar pada hadis yang diriwayatkan Ibn Abi Syaibah:

Yang artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)

Adapun hadits lain yang menjelaskan anjuran tersebut yakni hadis riwayat Al Faryabi:

1. Dari Nafi: "Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang." (HR. Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

2. Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi'in), beliau mengatakan: "Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. Beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan." (Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

Itulah lafadz takbir Idul Fitri lengkap beserta arti dan waktunya. Semoga bermanfaat ya detikers!


(asm/sar)

Hide Ads