Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menjelaskan kronologi hingga alasannya membawa pistol hingga meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Menurutnya senjata api itu dibawa dalam kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulsel.
Dilansir dari detikFinance dalam keterangan resmi Berdikari, Harry menerangkan bahwa senjata api tersebut dibawa dalam rangka adanya rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulsel.
Harry mengaku tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar saat pistol miliknya meletus. Meski begitu, dia mengaku sangat menyesali terjadinya insiden tersebut dan bersyukur tidak ada korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan dirasakan beberapa pihak. Mulai dari pengunjung, petugas counter check in, hingga personel keamanan bandara setempat.
"Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu," ujar Harry, Kamis (20/4/2023)
Dia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan dirasakan beberapa pihak mulai dari pengunjung, petugas counter check in, hingga personel keamanan bandara setempat.
Diketahui, Harry membawa pistol saat melakukan kunjungan ke Sulsel bersama dengan Kementerian Pertanian. Kunjungan tersebut salah satunya dalam rangka kegiatan pemantauan stok pangan yang dilaksanakan Minggu, (16/4) pada fasilitas peternakan Berdikari di Sidrap, Sulsel.
Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin Iptu Arsyad mengatakan pistol itu dipegang oleh protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) atas nama Faisal. Pistol awalnya sempat terjatuh saat Faisal berada di Counter Check In area.
"Senjata ini kan dia ada tas. Pada saat dikeluarkan mau diambil kartunya hasil konfirmasi dari saudara Faisal senjata tersebut terjatuh ke lantai," kata Iptu Arsyad kepada detikSulsel, Rabu (19/4).
Faisal segera mengambil pistol yang terjatuh. Namun pistol itu tiba-tiba meletus.
"Pada saat diambil diangkat senjata itu tiba-tiba meletus, yang meletus itu peluru karet karena ada lima pelurunya dan dua peluru senjata api, tiganya itu karet," katanya
(ata/sar)