Hari Lebaran membawa rezeki tersendiri bagi penjual kulit ketupat di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Dagangan mereka laris manis dengan omzet jutaan rupiah dalam sehari.
"Bisa dapat Rp 1 juta, kadang lebih, tergantung pesanan," kata salah satu emak-emak pembuat kulit ketupat, Lisa (37) kepada wartawan, Kamis (20/4/2023).
Penjual kulit ketupat ramai berjejer di bahu jalan di Pasar Induk, Kecamatan Wonomulyo. Penjualnya didominasi oleh emak-emak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses membuat kulit ketupat dilakukan emak-emak sembari menunggu pembeli. Untuk pembuatan satu kulit ketupat membutuhkan waktu satu menit saja.
Menurut Lisa, aktivitas membuat kulit ketupat biasanya dimulai tiga hari sebelum hari lebaran. Dia mengaku telah menerima banyak orderan dari warga.
"Paling cepat tiga hari kita sudah mulai buat kulit ketupat, soalnya sudah banyak warga yang pesan kulit ketupat. Kalau buatnya terlalu cepat juga tidak bagus, kulit ketupatnya bisa kering," ungkap Lisa yang sudah 7 tahun jualan kulit ketupat.
Lisa mengaku, dalam sehari dirinya mampu membuat hingga 200 kulit ketupat bahkan lebih sesuai pesanan. Tidak jarang, ia juga mempersiapkan kulit ketupat dari rumah kemudian dibawa ke pasar untuk dijual.
"Sehari itu bisa buat banyak, bisa sampai dua ratus bahkan lebih kalau banyak pesanan dan bahan," ujarnya.
"Terkadang juga keluarga bantu buat di rumah, jadi bisa menjual lebih banyak di pasar," tuturnya tersenyum.
Berkah dari hasil menjual kulit ketupat jelang lebaran juga dirasakan emak-emak bernama Liana (52). Ibu tujuh anak ini mengaku memperoleh pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan lebaran dari hasil menjual kulit ketupat.
"Alhamdulillah, hasilnya sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Dalam sehari bisa dapat dua ratus sampai tiga ratus ribu rupiah," ucapnya.
Dalam sehari, Liana juga mampu membuat ratusan kulit ketupat. Liana menyebut, proses pembuatan kulit ketupat berbahan daun pandan relatif lebih lama dibanding kulit ketupat yang terbuat dari janur kelapa.
"Sehari bisa buat ratusan, ini saja saya baru duduk sebentar di sini, sudah ada 60 kulit ketupat yang jadi. Kalau kulit ketupat dari daun pandang buatnya lebih lama, selain karena tekstur daunnya sedikit kaku, permukaan daunnya juga sedikit ada duri-duri, jadi harus dibersihkan dulu agar tangan tidak tertusuk duri," terangnya.
Diketahui, harga jual kulit ketupat pada tahun ini lebih murah dibanding tahun sebelumnya. Seikat kulit ketupat yang terbuat dari janur kelapa dijual seharga Rp 5 ribu, padahal tahun sebelumnya dijual seharga Rp 10 ribu.
Sedangkan seikat kulit ketupat terbuat dari daun pandan dijual seharga Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu yang pada tahun sebelumnya dijual seharga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Liana menyebut, turunnya harga kulit ketupat pada tahun ini akibat daya beli masyarakat yang berkurang karena faktor ekonomi.
"Pesanan memang banyak, tapi saat ini warga tidak mampu membeli dengan harga seperti tahun lalu, mungkin karena faktor ekonomi. Mau tidak mau kita juga harus menyesuaikan, yang penting tidak rugi," tutupnya.
(ata/hmw)