.webp)
Pergerakan arus mudik di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023. Sebanyak 8.535 penumpang dilaporkan turun di Pelabuhan Parepare hingga H-9.
"Pada hari ini ada satu kapal yang tiba dari Samarinda yakni KM Cattleya Express dengan jumlah penumpang 1.259 orang," ungkap Humas KSOP Parepare Eko Prayetno kepada detikSulsel, Kamis (13/4/2023).
Eko mengatakan akumulasi penumpang yang turun sampai H-9 Idul Fitri 2023 mencapai 8.535 orang. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang jumlahnya hanya 7.709 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat datanya, periode yang lalu sampai H-9 akumulasi penumpang turun sebanyak 7.709 orang," imbuhnya.
Adapun penumpang yang naik di Pelabuhan Parepare secara akumulasi hingga H-9 sebanyak 3.750 penumpang. Angka penumpang yang naik tersebut juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Yang naik juga terlihat ada kenaikan," paparnya.
Eko mengaku sampai saat ini jumlah pemudik masih normal. Belum ada lonjakan yang membuat perlunya ada kapal tambahan untuk mengangkut penumpang.
"Kapal yang tersedia masih 13 kapal, kalau dilihat ini justru nanti yang arus balik yang banyak," imbuhnya.
Eko menambahkan pihaknya tetap akan melakukan upaya antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang. Baik saat arus mudik maupun arus balik nantinya.
"Kalau ada penumpang yang tidak terakomodir, tentu kami akan siapkan kapal cadangan untuk mengangkut penumpang," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, eskalasi penumpang di Pelabuhan Nusantara Parepare, diprediksi tembus hingga 20 persen penumpang mudik tahun 2023. Prediksi tersebut sejalan pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"PPKM dicabut, tentu prediksi kami ada peningkatan penumpang 15 hingga 20 persen mudik tahun ini," ujar Supervisor Pelabuhan Nusantara Parepare Muhammad Yasin kepada detikSulsel, Selasa (21/3).
Dia mengatakan pada saat PPKM belum dicabut, pihaknya masih memberlakukan syarat vaksin booster kepada penumpang. Syarat ini masih dianggap membatasi sehingga banyak calon penumpang yang enggan bepergian.
"Jelas dengan adanya syarat vaksin itu membuat sebagian penumpang merasa berat jadi banyak yang menunggu mungkin sampai situasi normal kembali untuk bepergian seperti saat ini," bebernya.
Pencabutan PPKM oleh pemerintah pada 30 Desember 2022 lalu kemudian turut diikuti pencabutan syarat bepergian bagi masyarakat. Mereka tak lagi diwajibkan menyertakan surat vaksin saat ingin bepergian.
"PPKM sudah dicabut, jadi tidak ada lagi pemeriksaan surat vaksin seperti tahun sebelumnya," bebernya.
(hsr/sar)
