.webp)
Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan (Sulsel) memprediksi jumlah pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023 meningkat hingga 4,2 juta orang. Jumlah pemudik diprediksi meningkat karena tidak ada lagi pembatasan kegiatan seperti saat pandemi COVID-19.
"(Pemudik) 2,9 juta orang (tahun lalu) ke 4,2 juta orang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Arafah kepada detikSulsel, Rabu (12/4/2023).
Arafah mengatakan arus mudik di Sulsel akan ramai lantaran ekonomi masyarakat saat ini semakin meningkat. Selain itu, pemerintah tidak lagi melakukan pembatasan kegiatan seperti masa pandemi dua tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa meningkat karena memang masyarakat kita mulai menggeliat ekonominya. Kedua kerinduannya untuk mudik baru terbuka sekarang karena sudah tidak ada pembatasan," tuturnya.
Arafah mengungkap jalur mudik yang mengalami kemacetan setiap tahunnya di Kabupaten Maros. Pasalnya, Maros merupakan jalur keluar Makassar yang banyak dilalui pemudik.
"Ada beberapa yang selalu menjadi masalah setiap mudik, itu yang pertama kemacetan yang terjadi di Maros sesudah lepas Makassar. Kenapa demikian karena volume kendaraannya sangat tinggi sementara jalannya masih begitu-begitu tidak ada peningkatan," ujarnya.
Jalur Camba Diprediksi Macet Saat Arus Mudik
Dishub Sulsel memprediksi puncak arus mudik akan terjadi mulai 19-21 April menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023. Titik rawan kemacetan diperkirakan terjadi di Jalan Poros Maros-Bone, tepatnya di wilayah Camba.
"(Puncak arus mudik di Sulsel) prediksi tanggal 19, 20 dan 21 (April)," ungkap Arafah kepada detikSulsel, Selasa (11/4).
Pihaknya juga mendeteksi beberapa titik kemacetan jalur mudik di Sulsel. Salah satunya di wilayah Camba, Kabupaten Maros.
"Kalau di Sulsel itu kan titik macet itu jalur keluar itu ada di Maros, ada di Gowa yang sering macet, kemudian yang ke Bone di Camba. Kemudian di kabupaten-kabupaten yang ada infrastruktur jembatannya yang mengalami kerusakan seperti di Palopo," urai Arafah.
(hsr/hsr)
