Jembatan Kayu di Bili-bili Gowa Dikeluhkan Warga, Kendaraan Rawan Terperosok

Jembatan Kayu di Bili-bili Gowa Dikeluhkan Warga, Kendaraan Rawan Terperosok

Abadi Tamrin - detikSulsel
Selasa, 11 Apr 2023 11:16 WIB
Mobil terperosok di jembatan penghubung desa bili-bili, Kabupaten Gowa.
Mobil terperosok di jembatan penghubung desa bili-bili, Kabupaten Gowa. Foto: Dok. Istimewa
Gowa -

Jembatan kayu yang menjadi akses utama warga di Desa Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) rusak parah. Warga pun waswas saat melintas lantaran kendaraan mobil maupun motor sudah sering terperosok.

Kepala Desa Bili-Bili, Irwan Hana mengatakan, jembatan itu menjadi penghubung Desa Bili-bili ke Desa Tanakaraeng, Desa Sapaya, hingga ke Desa Malakaji. Jembatan itu menjadi akses terdekat hingga warga banyak yang lewat di jembatan itu meski kendaraannya rawan terperosok.

"Kemarin malam ada mobil bannya terperosok. Iya biasa banyak yang jatuh, anakku juga pernah jatuh dulu karena licin," kata Irwan kepada detikSulsel, Senin (10/4/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irwan menjelaskan, jembatan kayu yang panjangnya sekitar 100 meter itu sudah sangat memprihatinkan. Beberapa kayu penyangga sudah lapuk dan rawan patah.

"Karena itu kan jembatan kayu, baru kalau kena hujan begini kan ada yang rapuh balok-baloknya. Setiap banyak mobil itu di situ lewat goyang itu jembatan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Irwan menerangkan jembatan tersebut pernah dikunjungi oleh Jusuf Kalla pada 2019 saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Kala itu dijanjikan jembatan itu akan diperbaiki namun hingga tahun ini tidak ada realisasinya.

"Pernah ji turun juga Pak JK waktu masih wapres meninjau itu langsung. Iya masih wapres itu hari, pernah katanya menjadi skala prioritas tapi sampai sekarang belum pi (diperbaiki)," terangnya.

Warga sekitar kata Irwan hanya bisa berharap jembatan tersebut bisa segera dibenahi. Sebab perbaikan jembatan itu adalah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.

"Ranahnya itu balai (BBWS Pompengan Jeneberang). Kita berharap bahwa ini Pompengan atau yang menangani ini pekerjaan harus menjadi skala prioritas karena sangat urgent ini membahayakan juga masyarakat," pungkasnya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads