Demo mahasiswa menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) di Gorontalo berakhir ricuh. Satu anggota polisi dilaporkan terluka dan empat massa aksi diamankan.
Kapolres Gorontalo Kombes Ade Permana mengatakan akibat kericuhan satu anggota polisi terluka akibat terkena lemparan batu. Selain empat orang mahasiswa yang diamankan diduga provokator.
"Satu anggota kami terluka kena batu terkena mulutnya sampai berdarah. Kami juga amankan empat orang diduga provokator," kata Ade Permana saat dikonfirmasi detikcom, Senin (10/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menyampaikan demo ricuh hingga saling dorong itu dapat diredam. Situasi di lokasi aksi disebut masih bisa ditertibkan.
"Hanya saling dorong saja " kata Ade Permana.
Diketahui, aksi demonstrasi mahasiswa awalnya berjalan damai. Aksi tepatnya dimulai sekitar pukul 15.30 Wita.
Namun kondisi seketika berubah saat massa aksi memasuki Kantor DPRD Gorontalo sekitar pukul 16.00 Wita. Massa kesal tak kunjung ditemui perwakilan anggota DPRD pun terlibat saling dorong dengan polisi.
Selanjutnya ada massa aksi yang melempar batu ke arah aparat. Aparat kemudian memukul mundur massa aksi keluar dari halaman Kantor DPRD Gorontalo.
Akibat dipukul mundur, massa aksi sempat mundur namun massa aksi berusaha memasuki masuk ke halaman Kantor DPRD Gorontalo kembali. Namun mereka lagi-lagi dapat dihalau aparat.
Massa aksi akhirnya kocar-kacir hingga ada yang nekat melompat pagar. Pagar Kantor DPRD Gorontalo pun roboh.
Setelah dipukul mundur, massa aksi akhirnya bertahan di depan Kantor DPRD Gorontalo. Mereka kemudian melakukan aksi bakar ban dan melanjutkan orasi.
(asm/asm)