Nahas nasib karyawan pabrik smelter di PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Arjun (21). Dia harus kehilangan satu kakinya usai mengalami kecelakaan saat membersihkan mesin penggiling di pabrik.
Peristiwa itu dialami Arjun, warga Desa Papan Loe, Kecamatan Pajjukuang, Bantaeng pada Jumat sore (7/4) sekitar pukul 15.00 Wita. Saat ini Arjun masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Korban sampai saat ini belum bagus kondisinya. Cuman memang kakinya diamputasi. Artinya cacat seumur hidup sudah pasti mi itu karena (kaki) terpisah," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Rudi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (8/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi mengatakan kaki Arjun tersangkut saat melakukan pembersihan dan pemeliharaan mesin penggiling. Hal tersebut yang membuat kakinya terputus.
"Intinya kan ini korban terkena dia mesin, semacam pengolahan, kayak penggiling, lagi dibersihkan kotorannya, pemeliharaan akhirnya kakinya kena, karena kan itu berputar mesinnya," ujarnya.
Polisi Segera Panggil Pihak PT HNI
Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi akan mendalami insiden itu dengan memeriksa pihak PT HNI.
"Semalam sudah (olah TKP), ini paling cuman pemanggilan pihak yang berkompeten (dari pihak perusahaan) untuk melakukan pemeriksaan, yang PT Huadi," imbuhnya.
Rudi menjelaskan pemanggilan pihak perusahaan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Selain itu, polisi juga akan mendalami standar operasional prosedur (SOP) perusahaan tersebut.
"Ini yang mau kita perjelas, intinya kan ini korban terkena dia mesin, semacam pengolahan, kayak penggiling, lagi dibersihkan kotorannya, mungkin terpelihara (pemeliharaan) akhirnya kakinya kena, karena kan itu berputar mesinnya," katanya.
"Kalau dilihat di video kan teman-temannya yang tolong kasih naik di mobil. Makanya nanti kan kalau pemeriksaan pertanyaannya mengarah ke penanganan, arahnya ke sana semua toh, kita juga tidak tahu bagaimana SOP di dalam," tambahnya.
Lebih lanjut Rudi mengaku akan memeriksa pihak perusahaan dalam waktu dekat. Dia menyebut hasil pemeriksaan akan disampaikan pada Senin (10/4) nanti.
"Nanti setelah olah TKP baru kita tanyakan bagaimana SOP-nya toh. Jadi kita pasti panggil nanti pihak Huadi untuk dimintai keterangan. Nanti Senin sore lah itu sudah ada perkembangan," kata dia.
Pernyataan PT HNI di halaman selanjutnya.
PT HNI Siap Tanggung Jawab
Manajer HRD PT HNI Bantaeng Andi Andrianti Latippa memgaku belum mengetahui persis kronologi kecelakaan terhadap salah seorang karyawannya itu. Namun PT HNI menegaskan perusahaan akan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Kami tidak tahu secara teknis, yang kami tahu ada kami punya karyawan yang mengalami kecelakaan dan kami sudah mengurusi. Insyaallah semoga yang bersangkutan cepat sehat kembali dan bisa beraktivitas lagi. Perusahaan tetap tanggung jawab," kata Manajer HRD PT HNI Bantaeng Andi Andrianti Latippa saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (8/4).
Dia mengatakan korban saat kecelakaan langsung dilarikan ke klinik terdekat. Selanjutnya korban dirujuk ke rumah sakit dan sedang mendapatkan perawatan intensif.
"Kami mengevakuasi korban, pergi ke klinik, dari klinik kami bawa ke rumah sakit Bantaeng, dari Bantaeng dirujuk ke rumah sakit di Makassar. Kami fasilitasi full. Kami tetap komunikasi dengan pihak keluarga," imbuhnya.
Simak Video "Video: Sosok Alimuddin, Pelaku Percobaan Pembunuhan-Perampokan di Sulsel"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/ata)