Gorengan merupakan salah satu menu yang selalu dihidangkan saat berbuka puasa. Gorengan banyak dijumpai di setiap pedagang yang menjual takjil.
Namun, tahukah kamu kalau makan gorengan saat berbuka puasa sebenarnya tidak dianjurkan oleh beberapa ahli. Pasalnya, gorengan dapat meningkatkan risiko kolesterol naik.
Dilansir dari detikHealth, spesialis gizi dr Johanes Casay Chandrawinata, SpGK, MND mempunyai tips untuk makan gorengan saat berbuka. Dia mengatakan, makan gorengan bisa dengan membuatnya sendiri di rumah dengan memperhatikan jenis minyak yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau mau makan gorengan selama anda masih kurus, tidak kelebihan berat badan, pada saat berbuka puasa boleh makan gorengan, tapi baiknya di rumah. Menggunakan minyak yang bagus yaitu minyak kanola atau olive jadi kolesterol tidak akan naik kalaupun mengonsumsi gorengan yang digoreng dengan minyak tersebut," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Kamis (6/4/2023).
Minyak merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika hendak memakan gorengan. Pasalnya di Indonesia, gorengan yang dijual biasanya menggunakan minyak jenuh, seperti minyak sawit, minyak kelapa, juga minyak hewani.
Hal itulah yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL 'jahat' di dalam tubuh. Selain itu, penggunaan minyak ini juga dapat meningkatkan total kolesterol dalam tubuh.
dr Johanes menyarankan minyak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kacang tanah untuk mengurangi kadar kolesterol.
"Minyak tak jenuh ganda seperti minyak bunga matahari, minyak jagung, itu bisa menurunkan kadar kolesterol tapi karena ikatan rangkap ganda, dia tidak stabil dalam pemanasan, jadi tidak kuat untuk dimasak. Jadi sebaiknya hanya digunakan untuk bahan baku salad dressing (saus salad). Kalau untuk memasak lebih stabil menggunakan minyak tak jenuh tunggal," imbuhnya.
(edr/asm)