Kedatuan Luwu Ungkap Alasan Mendiang Syukur Bijak Dimakamkan Secara Adat

Kedatuan Luwu Ungkap Alasan Mendiang Syukur Bijak Dimakamkan Secara Adat

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 08 Apr 2023 19:00 WIB
Pemangku adat Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja.
Foto: Pemangku adat Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu - Mendiang Wakil Bupati Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) Syukur Bijak dimakamkan secara adat. Pemangku adat Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja mengungkap alasan prosesi adat dilakukan.

"Alasan pemakaman digelar seperti itu dikarenakan Syukur Bijak merupakan pemangku adat Tomakaka. Kalau boleh saya katakan, istilah dalam Kedatuan Luwu ada namanya Colli' Lirennuanna atau generasi yang diharapkan, beliau salah satunya," kata Andi Syaifuddin kepada detikSulsel, Sabtu (8/4/2023).

Andi Syaifuddin menjelaskan Tomakaka adalah salah satu pemangku adat di bawah naungan wilayah Kerajaan Luwu. Sehingga, saat pemangku adat Kedatuan meninggal dunia, harus diadakan pemilihan pemangku adat selanjutnya agar jenazah bisa dimakamkan.

"Semua lembaga adat yang berada dalam wilayah Kedatuan Luwu belum boleh dimakamkan sebelum ada penggantinya. Jadi ada rapat adat dulu untuk pemilihan, harus ada pengganti baru bisa dikebumikan," jelasnya.

Dia menambahkan, Kedatuan Luwu sangat kehilangan sosok Syukur Bijak. Pasalnya, sosok Syukur Bijak dikenal dengan pejuang adat istiadat Kedatuan Luwu meski menjabat sebagai Wakil Bupati Luwu.

Hal ini dibuktikan saat salah satu keluarganya yang membuat kesalahan terhadap Kedatuan. Saat itu Syukur mendatangi istana Datu Luwu dan melakukan adat Mappasala Ale bertanggung jawab atas kesalahan keluarganya itu.

"Saya mau katakan beliau ini adalah pejuang adat Luwu, karena dia sangat mempertahankan tatanan adat walaupun dia berada di birokrasi pemerintahan. Saya ingat, waktu salah satu keluarganya yang membuat kesalahan Kedatuan, dia yang bertanggung jawab menerima sanksi Mappasala Ale di istana. Bayangkan padahal dia sudah jadi Wakil Bupati, jadi memang Kedatuan Luwu sangat kehilangan sosok beliau," tuturnya.

Diketahui, Syukur Bijak menghembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada Kamis (6/4) sekitar pukul 12.00 Wita. Jenazah Syukur akan diprosesi secara adat hingga 5 hari yakni Jumat (7/4) hingga Selasa (11/4) di Desa Batusitandu, Kecamatan Walenrang, Luwu.

Beberapa proses adat yang akan dilaksanakan seperti, Ma'pasonglo atau pengantaran jenazah ke rumah duka, dinaikkan ke Langkean atau tempat peristirahatan dan pemakaman.


(asm/ata)

Hide Ads