Warga di Luwu Utara Terobos Banjir Tandu Jenazah 4 Km

Warga di Luwu Utara Terobos Banjir Tandu Jenazah 4 Km

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 07 Apr 2023 16:48 WIB
Warga di Luwu Utara tandu jenazah hingga menerobos banjir.
Foto: Warga di Luwu Utara tandu jenazah hingga menerobos banjir. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Luwu Utara - Warga di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) menerobos banjir saat menandu jenazah sejauh 4 kilometer. Jenazah tersebut hendak dibawa ke pemakaman di desa sebelah yang tidak terendam banjir.

Peristiwa terebut terjadi di Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, Rabu (5/4) sekitar pukul 08.00 Wita. Jenazah yang ditandu bernama Nurung La Ngile (73).

"Iye itu om (jenazah yang ditandu). Kemarin meninggal, ditandu jenazahnya ke liang karena banjir," kata salah seorang keluarga, Dhia kepada detikSulsel, Jumat (7/4/2023).

Dhia mengatakan pamannya itu ditandu menuju pemakaman di Desa Cenning, Kecamatan Malangke Barat. Perjalanan ke pekuburan sejauh 4 kilometer.

"Dimakamkan di Desa Cenning, kurang lebih 4 kilo lah kemarin," tambahnya.

Dhia mengatakan pihak keluarga terpaksa menggotong jenazah. Pasalnya ambulans tidak bisa melewati jalan karena banjir.

"Tidak ada ambulans yang bisa antar karena banjir. Makanya keluarga dan warga gotong," ungkapnya.

Diketahui jenazah ditandu sejauh 4 kilometer melewati banjir terekam kamera warga hingga beredar di media sosial. Dalam video beredar, terlihat sejumlah warga menggotong jenazah menggunakan keranda bambu yang diselimuti sarung.

Ketinggian banjir tampak hingga paha orang dewasa. Beberapa warga terlihat kewalahan saat menandu jenazah tersebut saat menerobos banjir.

Banjir gegara Tanggul Jebol

Sementara Camat Malangke Barat Nasruddin mengutarakan, banjir di wilayahnya menerjang dua desa. Banjir dipicu jebolnya tanggul sungai Rongkong yang berada di Desa Lembang-lembang Kecamatan Baebunta.

"Kan ada tanggung jebol di Lembang-lembang Kecamatan Baebunta, sehingga meluas di 2 desa di Malangke Barat, yakni Desa Cenning dan Desa Wara," ucap Nasruddin.

Dia menambahkan, ketinggian banjir hingga paha orang dewasa mengakibatkan mobilitas layanan ambulans tidak bisa menembus wilayah yang terdampak.

"Ketinggiannya sepaha orang dewasa, jadi tidak bisa mobil masuk makanya ditandu. Semalam saja ada keluarga saya yang sakit dan harus dirujuk ditandu juga dulu, nanti dijemput sama mobil di jalan yang sudah bisa dilalui kendaraan,"tandasnya.


(sar/ata)

Hide Ads