Sebanyak 164 rumah di wilayah Petasia Barat, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) terendam banjir selama sepekan terakhir. Kejadian ini dipicu luapan Sungai Laa akibat intensitas curah hujan yang tinggi.
Banjir akibat luapan Sungai Laa terjadi di Desa Onepute, Kecamatan Petasia Barat, Morowali Utara mulai meluap pada Sabtu (1/4/2023). Banjir masih menggenangi wilayah tersebut hingga saat ini.
"Banjir di desa akibat meluapnya air Sungai Laa yang terjadi tanggal 1 April. Yang sudah kami laporkan ke Pemkab itu 164 rumah terendam dengan 246 KK (terdampak)," kata Kepala Desa Onepute Suhardin Sakaria kepada detikcom, Jumat (7/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sakaria mengatakan ketinggian banjir yang merendam rumah warga sekitar 1 hingga 1,5 meter. Banjir hingga saat ini belum juga surut lantaran wilayahnya sering diguyur hujan.
"1 meter lebih 1,50 dan ada juga di bawah 1 meter di tempat tinggi. Setiap malam ini masih hujan, banjir juga ini karena perusahaan tambang dia bendung sungai," ungkapnya.
Dia menambahkan, beberapa warganya saat ini mengungsi ke rumah keluarga yang mempunyai rumah bangunan dua lantai. Banjir turut membuat aktivitas warga terbatas karena hanya mengandalkan perahu.
"Ada beberapa mengungsi sebagian besar di desa di rumah keluarganya. Jadi di desa ini banyak warga itu punya pondasi lebih tinggi di belakang rumahnya. (Warga beraktivitas) sudah pakai perahu," terangnya.
Suhardin juga mengeluhkan lambannya perhatian Pemkab Morowali Utara atas kondisi banjir di desanya. Dia mengaku hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan termasuk bahan makanan.
"Bantuan dari pemerintah belum ada. Datanya kita sudah serahkan. Bantuan logistik blum ada, (hanya) pak Babinsa dan Bhabinkamtibmas sama-sama terus membantu," bebernya.
Dia berharap bantuan logistik untuk warga desanya bisa segera disalurkan. Apalagi warganya juga rawan terkena banjir di tengah banjir.
"Bantuan logistik kalau bisa secepatnya. Terutama obat-obatan, untuk saat ini belum ada warga yang melapor sakit," papar Suhardin.
Terpisah, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Morowali Utara Muhlis Sakaria membenarkan Desa Onepute sudah diterjang banjir selama sepekan. Pihak BPBD sudah melakukan penanganan dengan mengevakuasi warga terdampak.
"Langkah BPBD semenjak air naik sudah memantau dan menolong masyarakat yang perlu dievakuasi dan air mulai naik sekitar 1 April (2023),"jelasnya.
(sar/ata)