Tumpukan sampah sepanjang satu kilometer memenuhi saluran irigasi persawahan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Volume sampah diperkirakan mencapai 30 truk.
"Mungkin ada ini sekitar satu kilometer tumpukan sampah yang mengalir penuhi saluran irigasi, volumenya diperkirakan mencapai tiga puluh truk," kata Petugas Pintu Air, Alan kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Tumpukan sampah berada di saluran irigasi persawahan mulai dari wilayah Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo hingga Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alan, sampah tersebut telah menumpuk dalam saluran irigasi persawahan sejak sebulan terakhir. Warga memanfaatkan saluran yang sementara dalam proses perbaikan sebagai tempat membuang sampah.
"Sekitar satu bulan ini air tidak mengalir karena ada pekerjaan saluran selama satu bulan itu. Itu masyarakat seenaknya saja buang sampah ke saluran, jadi saluran bukan lagi saluran air tapi saluran sampah," bebernya.
Diakui Alan keberadaan tumpukan sampah ini sangat dikeluhkan para petani karena dianggap dapat mencemari areal persawahan. Apalagi tidak jarang sampah yang terbawa dalam saluran irigasi menyumbat aliran air menuju areal persawahan warga.
"Ini sebenarnya sangat-sangat mengganggu, karena setiap masyarakat atau petani mengambil air itu sampah semua masuk ke dalam sawah. Macam-macam sampah, seperti sampah popok bayi sangat mengganggu, karena dapat menyumbat aliran air ke persawahan," terangnya.
Alan pun mengaku bingung mengatasi tumpukan sampah itu. Sebab hingga saat ini belum ada kejelasan tempat pembuangan akhir (TPA) yang disiapkan pemerintah setempat.
"Sekarang sampah di dalam pasar masih menumpuk, kita tidak tahu bagaimana solusinya, kita tidak tahu bagaimana cara berpikir pemerintah untuk menangani masalah sampah ini, karena TPA juga belum ada kepastian apa ada atau tidak," pungkasnya.
(asm/sar)