Warga di Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuding banjir bandang yang melanda 3 kecamatan dipicu aktivitas tambang emas ilegal. Keberadaan tambang ilegal disebut membuat daerah aliran sungai (DAS) menjadi rusak.
"Desa kami Desa Marinding ini menjadi paling terdampak. Ini sudah berulang kali terjadi, penyebabnya kegiatan tambang emas ilegal itu DAS ini rusak semua jadi sungai ini tidak bisa menampung debit air hujan lagi," kata seorang warga Desa Marinding, Kecamatan Bajo Barat, Sultan kepada detikSulsel, Selasa (4/4/2023).
Sultan mengatakan aktivitas perusahaan tambang emas yang memiliki izin juga menjadi penyebab rusaknya DAS. Dia mengatakan sebelumnya tidak pernah terjadi banjir bandang meski intensitas hujan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari dulu beberapa warga desa memang sangat tidak setuju dengan adanya aktivitas tambang emas, karena kita tahu dampak yang akan kami alami nantinya. Sekarang kalau begini siapa yang bertanggung jawab," cetusnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Luwu Alamsyah membantah penyebab terjadinya banjir bandang akibat tambang emas ilegal di bantaran Sungai Suso. Menurutnya, peristiwa itu terjadi murni karena debit air meningkat setelah wilayah hulu sungai dilanda hujan.
"Itu karena hujan lebat di bagian hulu jadi membuat debet air naik dan mengakibatkan banjir bandang. Kalau pengaruh tambang emas tidak ada itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 3 kecamatan di Luwu diterjang banjir banjir bandang, yakni Kecamatan Bajo Barat, Latimojong, dan Suli. Peristwa itu dipicu meluapnya air sungai Suso sekitar pukul 17.00 Wita pada Minggu (2/4) kemarin.
Akibatnya, sebanyak empat rumah warga hanyut dan jembatan gantung rusak terbawa derasnya banjir bandang. 4 rumah hanyut dan jembatan rusak berada di Kecamatan Bajo Barat tepatnya di Desa Marinding, Sampeang, dan Saronda.
"Dari laporan yang kami terima, ada 4 rumah warga yang hanyut dan 1 jembatan gantung yang rusak akibat terjangan banjir bandang kemarin," kata Kepala BPBD Luwu Alamsyah kepada detikSulsel, Senin (3/4).
(asm/hmw)