.webp)
Pasar Taletu di Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) kebakaran tadi malam. Hingga pagi ini, api-api kecil masih menyala di beberapa titik lokasi kebakaran.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (4/4/2023) sekitar pukul 09.30 Wita, beberapa kios ludes terbakar. Namun sejumlah titik tampak masih mengeluarkan asap sisa kebakaran.
Tampak puing-puing lapak pedagang berserakan setelah dilahap api. Terlihat dagangan warga seperti cabai, bawang, hingga tomat ikut hangus terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini di lokasi sudah ada tim dari Polres Minahasa Utara untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran. Aparat pemerintah setempat juga terlihat berada di lokasi.
Camat Dimembe, Ansye Dengah mengatakan pihaknya masih melakukan penanganan di lokasi kebakaran. Dia mengatakan sejak tadi malam sudah ada 3 mobil damkar yang disiagakan di lokasi kebakaran.
"Untuk penanganan sementara, masyarakat dan pemerintah desa terus menjaga agar supaya api tidak membesar. Tadi malam yang disiagakan ada 2 Damkar Minut, 1 Damkar Pemkot Manado. Saat ini rencananya ada satu unit disiagakan di sini," ujar Ansye saat ditemui di lokasi.
Ansye mengaku hingga kini belum mengetahui pasti penyebab kebakaran itu. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Imbauan tetap waspada karena sampai saat ini api masih ada. Aktivitas berjualan tetap ada, tapi tetap mengutamakan keselamatan," tuturnya.
Dia pun menyebut kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 1 miliar lebih. "Taksiran kerugian sekitar Rp 1 miliar lebih," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi pada Selasa (4/4) sekitar pukul 00.20 Wita. Kapolsek Dimembe Iptu Fadhly mengatakan petugas langsung melakukan evakuasi warga saat kebakaran terjadi.
"Yang penting kami evakuasi masyarakat dulu itu yang pokok," katanya.
Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran lapak pedagang itu. Pihaknya baru akan dapat menganalisa ketika api sudah padam.
"Nanti kalau api sudah padam baru bisa dianalisa penyebab kebakaran," pungkasnya.
(asm/asm)
