Pria bernama Daniel Mahendra Yuniar di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) nyaris menjadi korban penikaman saat mencoba menghentikan loading batu bara ilegal di desanya. Daniel bersama warga setempat awalnya terlibat cekcok dengan sejumlah preman bersenjata tajam.
"Benar (hampir ditikam), saya bersama warga mencoba menghentikan loading batu bara ilegal ke lokasi stockpile di desa kami dan sempat cekcok dengan preman," ujar Daniel ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (1/4/2023).
Aksi mencekam itu terjadi di Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kukar pada Jumat malam (31/3). Daniel mengatakan, saat akan menghentikan loading batu bara ilegal sejumlah preman datang mengadang mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ada sekitar 20 orang, mereka adang kami. Saya hampir kena tikam untung segera menghindar. Ada warga lain yang terluka tangannya," terangnya.
Daniel menuturkan warga setempat tidak terima dengan aktivitas tambang ilegal tersebut sehingga mencoba menghentikannya. Warga bahkan sampai bersurat ke Polsek Loa Kulu hingga Polres Kukar.
"Kita sudah sering melakukan aksi untuk menghentikan mereka, bahkan sampai bersurat ke Polsek dan Polres tapi tak ada tindak lanjut sampai saat ini," kata dia.
Daniel mengungkapkan aktivitas tambang ilegal tersebut berdampak pada fasilitas umum khususnya infrastruktur jalan. Selain itu, aksi premanisme berdampak pada psikologis warga setempat.
"Jalan jadi macet dan rusak parah. Kalau kena angin debunya (batu bara) terbang ke rumah warga, dan karena kejadian semalam warga jadi ketakutan," tambahnya.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Kaltim Kombes Juda Nusa menyampaikan akan segera menindaklanjuti aksi premanisme tersebut. Termasuk aktivitas tambang batu bara ilegal yang dikeluhkan warga.
"Akan segera saya tindaklanjuti," ujarnya singkat.
(hsr/hsr)