Panglima TNI Laksamana Yudo Margono diberi gelar kehormatan adat Dayak. Pemberian gelar adat itu salah satunya karena Yudo dinilai sebagai sosok yang bijaksana.
Prosesi pemberian gelar kehormatan adat Dayak itu diberikan langsung oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran di Palang Karaya, Kamis (30/3/2023). Gelar yang diberikan ialah 'Mantir Hai Panambahan Antang Randan Karambang Pulau Mandereh Danum, Hambalat Nusa Hampa Mantai Tambun, Tisan Nyaruntai Paluru Barantai, Tisan Mandui Asep Sandawa Laut'.
"Arti dari gelar tersebut yang berarti warga kehormatan masyarakat adat Dayak, seorang yang gagah berani, disegani, arif bijaksana ahli strategi, mampu menjaga pertahanan dan keamanan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Agustiar dalam keterangan yang diterima, Jumat (31/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal tersebut sesuai dengan falsafah Huma Betang yang memiliki makna luhur sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan, persatuaan dan taat pada hukum," sambungnya.
Agustiar menjelaskan gelar yang diberikan kepada Yudo sama halnya dengan yang diberikan kepada tokoh-tokoh nasional dan pemimpin negara lainnya seperti presiden, wapres, hingga panglima TNI sebelumnya.
Pemberikan gelar kehormatan adat Dayak ini juga disebut merupakan salah satu bentuk penghormatan dan kepercayaan masyarakat adat Dayak Kalteng sebagai dukungan moral dalam melaksanakan tugas dan fungsi TNI untuk menegakkan kedaulatan negara.
"Selanjutnya juga untuk mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1445 dan melindungi segenap bangsa," ucap Agustiar.
Pria yang juga anggota DPR RI Dapil Kalteng itu berharap masyarakat Dayak yang berkarier di TNI yang kini sudah menjabat sebagai perwira menengah, bisa diperhatikan. Sehingga mereka juga nantinya bisa dipromosikan menjadi jenderal.
"Sebab itu akan menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, karena ada putra daerah ini yang berkarier sebagai petinggi di tubuh TNI," ucapnya.
"Kami juga berharap kehadiran panglima TNI ini bisa memberikan kesempatan atau memprioritaskan agar putra putri di Kalteng bisa diprioritaskan dalam penerimaan TNI. Termasuk juga membantu dalam pemberdayaan pelestarian kearifan lokal masyarakat adat Dayak di Kalteng," harap Agustiar.
(asm/sar)