Cerita Anthony Pimpin Polres Baru di Mahulu, Akses Sulit-Personel Kurang

Kalimantan Timur

Cerita Anthony Pimpin Polres Baru di Mahulu, Akses Sulit-Personel Kurang

Riani Rahayu - detikSulsel
Sabtu, 25 Mar 2023 21:00 WIB
Kantor Polres Mahulu, Kalimantan Timur.
Kantor Polres Mahulu, Kalimantan Timur. Foto: Riani Rahayu/detikcom
Mahakam Ulu -

Kepolisian RI menambah jajaran baru Polres untuk wilayah hukum Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim). Dibentuk secara mendadak pada 4 Januari 2023, Polres Mahulu masih kekurangan personel hingga kesulitan akses.

Keputusan Kapolri menghadirkan Polres Mahulu dimulai sejak Agustus 2022 lalu. Kemudian pada 24 Desember 2022, Kapolri menurunkan Telegram Rahasia (TR) penunjukan Kapolres Mahulu.

Polres ini pun dikomandoi oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anthony Rybok. Sebagai Kapolres pertama di Mahulu, Anthony mengatakan, permasalahan hukum di wilayah Mahulu masih terbilang landai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di sini kasusnya tidak terlalu banyak, paling masalah pencurian buah sawit dan masalah kekerasan rumah tangga. Meski Mahulu ini berbatasan dengan Kalbar dan Malaysia, tetapi untuk kasus narkoba tidak terlalu banyak. Tetapi ini tetap menjadi perhatian kami untuk menjaga di wilayah perbatasan," ujarnya saat ditemui detikcom, Kamis (23/3/2023).

Kapolres Mahakam Ulu, AKBP Anthony RybokKapolres Mahakam Ulu, AKBP Anthony Rybok Foto: Riani Rahayu/detikcom

Anthony mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus mempersiapkan Polres Mahulu. Menurutnya, masih banyak yang perlu dibenahi dari segi akses dan pelayanannya.

ADVERTISEMENT

"Kami sekarang menempati gedung puskesmas yang tak terpakai dan dihibahkan oleh Pemkab Mahulu. Ini hanya sementara karena perpindahan secara mendadak," kata Anthony.

"Saat kami datang ini semua belum siap. Kemudian kami tata ulang dan ganti cat bangunannya agar bisa digunakan Polres untuk pelayanan ke depannya," tambahnya.

Selain itu, pria yang pernah bertugas di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) selama 10 tahun itu, bercerita mereka juga menghadapi sulitnya mendapat air bersih dan listrik. Termasuk menghadapi masalah jaringan di wilayah pedalaman ini.

"Semuanya belum siap, listrik tidak ada, air pun tidak ada. Kami terpaksa mengaliri air dari gunung. Bahkan sebagian anggota menggunakan air sungai untuk mandi di asrama mereka. Jaringan pun kami gunakan wifi yang dibagi juga dengan masyarakat," jelasnya.

Kapolres Mahulu juga menghadapi kurangnya personel. Anthony membeberkan, jumlah keseluruhan personel polisi di Polres Mahulu hanya 101 orang, termasuk anggota Polseknya.

"Pembentukan personel saja itu setelah TR turun. Kalau dihitung total, ya perwiranya hanya 18, bintaranya 25-an. Ada yang satu unit diisi satu anggota, bahkan kami belum punya humas. Itu kami bagi yang penting ini semua terback-up dulu di semua unit dan bisa memberikan pelayanan ke masyarakat," terangnya.

Ia menyebut, jumlah tersebut masih sekitar 14 persen dan di bawah rata-rata ideal pembentukan Polres. Hal ini, kata dia, menjadi tantangan bagi Polres Mahulu, apalagi menjelang Pemilu.

"Idealnya Polres-polres besar ya 60-65 persen personelnya. Minimal kami mengejar hingga 35 persen lah bertahap kami, apalagi menjelang Pemilu nanti. Harapannya nanti ada penambahan bintara baru ke sini," tutur dia.

Untuk diketahui, Pemkab Mahulu telah menyediakan lahan 7 hektare untuk pembangunan Polres Mahulu di pusat instansi pemerintahan di Desa Long Melaham. Rencananya Polres Mahulu akan mulai dibangun tahun depan.

"Ada lahan disediakan oleh Pemkab Mahulu sekitar 7 hektare dan itu sudah sertifikat. Dan itu bersebelahan dengan Kodim dan Kejaksaan. Rencana bangun tahun depan dengan anggaran APBN," pungkasnya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads