5 Hal Tentang Pemotor Ugal-ugalan Nekat Terobos Iring-iringan Mobil Jokowi

Kota Makassar

5 Hal Tentang Pemotor Ugal-ugalan Nekat Terobos Iring-iringan Mobil Jokowi

Agus Umar Dani, Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Jumat, 31 Mar 2023 07:30 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto bersama pengendara motor yang menerobos iring-iringan mobil Jokowi.
Foto: Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto bersama pengendara motor yang menerobos iring-iringan mobil Jokowi. (Agus Umar Dani/detikSulsel)
Makassar -

Pengendara sepeda motor bernama Darul Azwar (18) bikin heboh setelah menerobos iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Darul sudah diamankan polisi untuk dilakukan pembinaan.

Aksi ugal-ugalan Darul terjadi di Jalan Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Bontoala, Makassar pada Rabu sore (29/3). Awalnya, rombongan baru saja mengantar Presiden Jokowi untuk peninjauan di Pasar Terong Makassar.

"Rombongan kunjungan Presiden mau melihat dan meninjau lokasi Pasar Terong," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan saat konferensi pers di kantornya, Kamis (30/30/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikSulsel, Jumat (31/3/2023) berikut 5 hal tentang pemotor ugal-ugalan menerobos iring-iringan mobil Jokowi di Makassar:

1. Darul Diberi Pembinaan

Kombes Budi mengatakan polisi mengamankan Darul namun hanya untuk dilakukan pembinaan. Hal tersebut merupakan permintaan langsung dari Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Bapak Presiden menginginkan untuk perkara ini tidak diproses hukum. Namun kita akan lakukan pembinaan," tegas Budi.

Atas insiden tersebut, Budi mengaku pihaknya juga akan memaksimalkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) sebagaimana arahan Presiden Jokowi.

"Beliau (Jokowi) menginginkan lebih mengaktifkan sosialisasi terhadap kamseltibcarlantas, bagaimana orang berkendara dengan tertib sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya," tuturnya.

Namun Budi juga berharap agar masyarakat bisa mematuhi aturan berlalu lintas. Budi kembali menegaskan agar insiden ini tidak terjadi lagi.

"Ditekankan lagi kepada seluruh warga masyarakat agar mematuhi aturan lalu lintas dan kebetulan yg bersangkutan ini anak yatim piatu. Ke depannya kita akan lakukan pembinaan supaya jadi anak yang baik dan taat terhadap aturan," tambah Budi.

2. Darul Tak Tahu Ada Konvoi Mobil Jokowi

Budi mengatakan Darul tidak mengatahui jika konvoi yang nyaris ditabraknya merupakan mobil Jokowi. Awalnya rombongan RI 1 baru mengantar Presiden Jokowi untuk meninjau Pasar Terong di Jalan Bawakaraeng, Makassar. Kendaraan pun lalu pergi dalam keadaan kosong.

"Pada saat rombongan Presiden sampai di lokasi, Presiden turun ke lokasi. Kendaraan dalam keadaan kosong. Ketika presiden masuk ke dalam lokasi pasar, rangkaian kendaraan presiden yang kosong itu melingkar untuk menuju titik selanjutnya," tutur Budi.

Viral pemotor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) nyaris menabrak mobil Presiden Jokowi.Viral pemotor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) nyaris menabrak mobil Presiden Jokowi. Foto: (Dokumen Istimewa)

Mobil Presiden yang dalam keadaan kosong tetap dikawal ke titik penjemputan. Saat itulah Darul yang mengendarai motor tiba-tiba menerobos.

"Pada saat kendaraan rangkaian kosong tersebut berjalan, ada seseorang pengendara yang tidak tahu bahwa itu ada rombongan Presiden (sehingga langsung) menerobos, melanggar dengan melawan arus," tuturnya.

3. Darul Minta Maaf ke Jokowi

Setelah diamankan petugas, Darul pun menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi. Darul mengakui kesalahannya.

"Saya meminta maaf atas video saya (memotong iring-iringan RI 1) yang kemarin yang viral," kata Darul saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Kamis (30/3).

Saat kejadian, Darul mengaku tidak mengetahui jika Presiden Jokowi melintas di jalan tersebut. Darul mengaku panik saat memotong jalan iring-iringan mobil presiden.

"Saya tidak tahu bahwa Bapak Presiden mau lewat, dan pada saat saya melihat rombongan saya panik, dan saya langsung memotong ke kanan (iring-iringan RI 1)," ujarnya.

"Saya meminta maaf kepada Bapak Presiden atas video saya kemarin yang viral dan banyak menyusahkan orang," sambung Darul.

Di sisi lain, Darul juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena tidak menindaklanjuti perbuatannya dan hanya diberi pembinaan.

"Dan terimakasih kepada Bapak Presiden untuk tidak menindaklanjuti video viral yang kemarin. Dan terimakasih kepada Bapak Polisi sudah membina saya," ucapnya.

Penjelasan Istana di halaman selanjutnya.

4. Penjelasan Istana

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan insiden iring-iringan mobil Presiden Jokowi itu. Bey mengatakan Jokowi saat itu sedang berada di Pasar Terong Makassar, sementara iring-iringannya sedang bergerak ke sisi lain jalan pasar tersebut untuk menjemput.

Jokowi awalnya turun di Jalan Masjid Raya Makassar lalu berjalan menyusuri Jalan Pasar Terong yang tembus ke Jalan Gunung Bawakaraeng. Sebelum iring-iringan sampai ke sisi lain jalan, seorang pemotor tiba-tiba memotong jalur.

"Di saat yang sama, rangkaian kendaraan Presiden yang telah kosong (tidak ada Presiden) bergerak untuk menuju sisi lain Jalan Pasar Terong yaitu Jalan Masjid Raya guna menjemput Presiden di titik akhir kunjungan ke pasar," ungkap Bey dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/3).

"Saat rangkaian tersebut bergerak, ada pexAdsOloloMegaCodeYT_rjwerfb_pongmotor yang menerobos dan melintas di depan iring-iringan (di depan mobil Presiden)," ujarnya.

Bey lantas menyebut tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

"Tidak ada korban dalam peristiwa ini," ucapnya.

5. Jokowi Minta Darul Tak Ditahan

Bey juga menjelaskan personel pengamanan telah bersiaga mengejar Darul setelah Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay melapor ke Presiden. Namun Jokowi meminta agar tidak melakukan penindakan.

"Saat Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay melaporkan kejadian tersebut kepada Presiden Jokowi, Presiden memberikan arahan untuk tidak perlu dilakukan pemeriksaan dan penahanan kepada pemotor tersebut," ucap Bey.

Namun Bey mengaku agar kejadian tersebut menjadi evaluasi. Presiden Jokowi meminta agar pengamanan lebih ditingkatkan.

"Presiden hanya meminta ditingkatkan sosialisasi keamanan dan ketertiban berlalu lintas," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads