Bantahan Aliran Puang Nene di Bone soal Tudingan Sesat Tak Salat 5 Waktu

Bantahan Aliran Puang Nene di Bone soal Tudingan Sesat Tak Salat 5 Waktu

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 27 Mar 2023 02:40 WIB
Aliran Puang Nene di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Aliran Puang Nene di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). (dok.istimewa)
Bone -

Pimpinan aliran Puang Nene di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah disebut mengamalkan ajaran sesat. Pihaknya mengklaim tetap menjalankan salat lima waktu.

Hal itu diutarakan Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem).

"Mereka mengaku kalau salat lima waktu dan tetap salat Jumat. Malah katanya mereka heran kenapa sampai disebut sesat," ujar Fahsar saat Safari Ramadan di Kecamatan Lamuru, Sabtu (25/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahsar mengaku sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya tanda-tanda kesesatan terhadap aliran itu. Pemerintah belum menemukan kebenaran informasi terkait tudingan sesat tersebut.

"Kami dari pemerintah mulai menyelidiki. Tim sudah mendatangi lokasi tersebut, dan sementara ini belum ditemukan namanya tanda-tanda sesat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, aliran tersebut merupakan sebuah tarekat. Aliran Puang Nene mengklaim dirinya menjalankan syariat Islam.

"Hanya semacam tarekat dan tetap melaksanakan syariat Islam," tambah Fahsar.

Fahsar menekankan pihaknya masih menunggu kesimpulan pemeriksaan tim Pakem Bone. Dia kembali menegaskan jika aliran Puang Nene belum bisa disebut aliran sesat sampai ada hasil penyelidikan di lapangan.

"Serahkan saja masalah ini ke tim. Biar nanti mereka yang putuskan," terangnya.

Namun Fahsar mengimbau warga tetap berhati-hati. Apalagi wilayah Bone disebut sebagai daerah terbuka yang banyak didatangi pendatang.

"Memang daerah kita perlu dijaga dan perlu mewaspadai hal yang ingin merusak. karena banyak orang yang hanya mau kasih bodoh-bodoh orang saja. Kita harus hati-hati karena daerah kita ini terbuka," jelas Fahsar.

Heboh Aliran Puang Nene Dituding Sesat

Warga Bone sempat dihebohkan dengan kemunculan aliran Puang Nene yang diduga sesat. Aliran ini berada di Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.

Aliran Puang Nene disebut sudah memiliki pengikut kurang lebih 40 orang. Aliran ini dikenal sebagai aliran Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara.

Pimpinan aliran ini juga disebut mengaku nabi hingga pengikutnya tidak diwajibkan salat.

"Aliran-alirannya tidak salat, dan ada dua bos besarnya mengaku nabi. Kalau di sini dikenal sebagai aliran Puang Nene," ungkap Kepala Desa Mattirowalie Andi Swandi kepada detikSulsel, Kamis (23/3).

Menurut Swandi, pengikut aliran Puang Nene direkrut melalui pendekatan kekeluargaan. Menurut informasi yang diterimanya, iuran yang harus dibayarkan anggota aliran ini adalah Rp 750 ribu per orang.

"Untuk nilai iurannya per orang tidak ada. Tergantung dari orangnya saja. Kenyataannya dari pengikutnya yang bilang begitu (Rp 750 ribu)," jelasnya.

(sar/hmw)

Hide Ads