Ada PYCH Cafe, Kini Pemuda Papua Bisa Belajar Jadi Barista

Papua

Ada PYCH Cafe, Kini Pemuda Papua Bisa Belajar Jadi Barista

Inkana Izatifiqa R Putri - detikSulsel
Jumat, 24 Mar 2023 21:32 WIB
Sahabat Ganjar
Foto: Istimewa
Jakarta - Beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) sebagai tempat bagi anak-anak muda Papua untuk menyalurkan minat dan bakat mereka. Namun, tak hanya menjadi tempat berkreasi, gedung yang terletak di Kecamatan Abepura, Jayapura, Papua ini juga memiliki cafe yang menjual berbagai makanan dan minuman, termasuk menu khas Papua.

Koordinator PYCH Cafe, Jehud Brian Jowey mengatakan beberapa menu khas Papua yang dijual di antaranya keladi tumbuk isi ikan asar, sagu sinole, hingga sagu bakar. Ada pula kopi yang bijinya diambil dari pegunungan Tiom.

"Itu semua bahan-bahannya kita ambil dari tanah Papua," ujar Brian dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).

Brian berharap adanya PYCH Cafe dapat merangkul banyak pencari kerja, khususnya kalangan pemuda di Papua.

Ia mengatakan PYCH Cafe mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang.

"Selama PYCH buka, kami mendapatkan penghasilan yang luar biasa, dan animo masyarakat yang menyambut PYCH Cafe ini sangat baik," jelas Brian.

Brian pun menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas dibangunnya gedung PYCH, serta Badan Intelijen Negara sebagai pembina yang selalu mendukung kegiatan anak muda Papua dalam mengelola PYCH.

Melalui PYCH, anak-anak muda mendapat bimbingan dan pelatihan agar menjadi mandiri. Bahkan di PYCH Cafe, Mereka juga mendapat pelatihan membuat minuman, menata makanan, hingga menjadi barista.

"Ketika mereka di sini, mereka dilatih, dibina, harapannya ketika mereka keluar mereka dapat sukses dan berkarya dimanapun mereka berada" kata Brian.

Salah satu pemuda Papua Febilia Rumere (20) mengaku senang bisa bekerja di PYCH Cafe. Ia mengaku bersyukur bisa mendapat banyak ilmu dan keterampilan dari pelatihan yang ada diberikan di PYCH.

"Karena saya sudah belajar banyak hal di sini, ketika saya keluar nanti, saya mau supaya ilmu yang saya dapat bisa saya kembangkan. Misalnya di kampung saya di Biak, saya bisa mengembangkan hal itu, membangun tempat kopi yang sudah saya pelajari di sini," pungkas Febilia.

(akn/ega)


Hide Ads