Pemuda kelahiran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Benaia Manasye Lintjewas (21) sukses memulai karier di militer Amerika Serikat (AS). Benaia bahkan lulus dengan nilai paling tinggi di angkatannya.
Pencapaian Benaia itu turut menyita perhatian di tanah air. Hal itu terjadi setelah sejumlah foto dan video Benaia mengenakan seragam militer AS beredar di media sosial.
Dirangkum detikcom, Sabtu (25/3/2023), berikut 5 hal soal Benaia iseng daftar militer AS hingga lulus dengan nilai tertinggi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Benaia Lahir di Kendari
Benaia lahir di Rumah Sakit Korem Kendari pada tahun 2001 silam. Saat itu, ayah Benaia yang berasal dari Kota Manado, Sulawesi Utara pindah tugas di Kendari.
Benaia pun menghabiskan masa kanak-kanak di Kendari dengan bersekolah di TK Adhyaksa 12 Kendari.
"Mereka ini orang Manado, terus pindah ke Kendari karena tugas pelayanan ayahnya. Jadi mereka bersaudara ada dua orang yang lahir di Kendari, yang satu lahir di PMI Kendari yang satu si Benaia lahir di RS Korem dan sekolah TK Adhyaksa 12," kata kakak ipar Benaia, Samuel Benihin Pangaibali kepada detikcom, Jumat (24/3/2023).
2. Benaia Ikut Sang Ayah ke AS
Setelah 11 tahun bertugas di Kendari, ayah Benaia pindah tugas di AS. Ayah Benaia ditugaskan untuk menjadi pastor memimpin salah satu gereja di Amerika Serikat sehingga Benaia dan saudaranya ikut dibawa ke AS.
"Benaia tumbuh besar di Amerika, tapi kewarganegaraannya masih Indonesia (sebelum diterima tentara)," ujar Beni.
Lebih lanjut, Beni menjelaskan kepindahan Benaia dan keluarganya di Amerika menggunakan kartu tinggal tetap.
"Mereka datang ke Amerika dengan menggunakan green card," ujarnya.
3. Iseng Daftar Militer AS
Saat berusia 21 tahun, Benaia yang masih berstatus WNI kemudian iseng-iseng mendaftar menjadi tentara AS. Ternyata dia lulus dengan nilai tertinggi di angkatannya.
"Jadi dia itu hanya iseng daftar dan hasilnya dia punya nilai paling tinggi di angkatannya," kata
Beni lantas menceritakan bahwa Benaia pernah mendatanginya saat bersama sang istri. Beni dan sang istri pun heran karena Benaia saat itu menenteng berkas pendaftaran yang cukup banyak.
"Dia daftar itu kita tidak tahu sama sekali. Tiba-tiba dia datang pas kita lagi keluar makan. Ya kita tanyalah 'Kamu daftar tentara?' Katanya iya, mau coba-coba," ujarnya.
Simak di halaman selengkapnya....
4. Sosok Benaia yang Genius
Beni mengatakan Benaia memang sosok yang genius. Keluarga pun tak heran saat Benaia mampu mendapatkan program beasiswa oleh pemerintah AS.
Beasiswa itulah yang digunakan Benaia untuk bersekolah di tingkat SMA hingga bangku kuliah.
"Dia sekolah SMA dan kuliah di Amerika karena memang anak ini agak genius di atas rata-rata otaknya," ujarnya.
"Dia ini anak pintar dan berprestasi ketika SMA terus dia dapat beasiswa kuliah dari Amerika," imbuhnya.
Menurut Beni, Benaia masih berstatus mahasiswa saat mendaftar militer AS. Saat mengikuti seleksi itu, Benaia lagi-lagi berprestasi dengan menempati rangking pertama di angkatannya.
"Ada tes tentara dia ikut dan dia punya nilai paling tinggi di angkatannya. Dia ini memang anaknya pintar sekali. Urus SIM saja hanya 5 menit. Kita saja ini berhari-hari tidak lulus," ujar dia.
5. Benaia Jago IT
Beni juga angkat bicara terkait soal Benaia akan dikirim ke medan perang. Pihak keluarga memastikan Benaia tidak akan dikirim ke medan perang.
"Meluruskan informasi saat ini, kalau Benaia ini dia tidak dikirim di (medan) perang," kata Beni.
Menurut Beni, Benaia sengaja mengambil pendidikan di bidang teknologi informasi. Dengan bidang yang dia geluti itu, Benaia tak diterjunkan ke medan perang.
"Dia ambil jurusan IT di teknik komputernya untuk di US Army jadi dia ndag (tidak) bakalan ikut perang," ujarnya.