Pemuda kelahiran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Benaia Manasye Lintjewas (21) lulus menjadi tentara Amerika Serikat (AS) dengan nilai paling tinggi di angkatannya. Pihak keluarga memastikan Benaia tidak akan dikirim ke medan perang.
"Meluruskan informasi saat ini, kalau Benaia ini dia tidak dikirim di (medan) perang," kata kakak ipar Benaia, Samuel Benihin Pangaibali kepada detikcom, Jumat (24/3/2023).
Menurut Beni, Benaia sengaja mengambil pendidikan di bidang teknologi informasi. Dengan bidang yang dia geluti itu, Benaia tak diterjunkan ke medan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia ambil jurusan IT di teknik komputernya untuk di US Army jadi dia ndag (tidak) bakalan ikut perang," ujarnya.
Benaia sendiri lahir di Kota Kendari pada 2001 silam. Orang tuanya berasal dari Kota Manado, Sulawesi Utara, namun pindah bekerja di Kendari sehingga pada saat di Kendari itulah Benaia dilahirkan.
"Benaia lahir di Kendari di RS Korem, terus 11 tahun menetap di Kendari lalu mereka pindah ke Amerika," ujar Beni.
Ayah Benaia kala itu pindah ke Amerika Serikat karena ditugaskan menjadi pastor yang memimpin gereja di sana. Benaia pun tumbuh besar di AS.
Beni juga menjelaskan bahwa kepindahan Benaia dan keluarganya di Amerika menggunakan kartu tinggal tetap.
"Mereka datang ke Amerika dengan menggunakan green card," ujarnya.
Saat berusia 21 tahun, Benaia yang masih berstatus WNI kemudian iseng-iseng daftar menjadi tentara AS. Ternyata dia lulus dengan nilai tertinggi di angkatannya.
"Jadi dia itu hanya iseng daftar dan hasilnya dia punya nilai paling tinggi di angkatannya," kata
Beni lantas menceritakan bahwa Benaia pernah mendatanginya saat bersama sang istri. Beni dan sang istri pun heran karena Benaia saat itu meneteng berkas pendaftaran yang cukup banyak.
"Dia daftar itu kita tidak tahu sama sekali. Tiba-tiba dia datang pas kita lagi keluar makan. Ya kita tanyalah 'Kamu daftar tentara?' Katanya iya, mau coba-coba," ujarnya.
Hanya beberapa hari setelah pertemuan itu, Benaia langsung mengikuti proses seleksi tersebut.
"Setelah tiga hari dari (pertemuan) itu dia pergi tes dan hasilnya dia lulus. Dia memang ini anaknya pintar," ujarnya.
Anak muda Kendari itu kini telah berpindah warga negara menjadi WN AS. Dia juga sudah dikirim bertugas di negara bagian Amerika Serikat, Virginia.
Namun menurut Beni, Benaia belum mengetahui jika dirinya tengah menjadi perbincangan di tanah kelahirannya.
"Sekarang dia lagi bertugas di Virginia dan sampai sekarang Benaia tidak tahu viral di Indonesia. Selama pendidikan mereka tidak bisa akses elektronik karena masih sementara penugasan,"ungkapnya.
(hmw/ata)