Meme Puan Berbadan Tikus Unggahan BEM UI Disorot PPP-NasDem-Gerindra

Berita Nasional

Meme Puan Berbadan Tikus Unggahan BEM UI Disorot PPP-NasDem-Gerindra

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 24 Mar 2023 12:15 WIB
Puan Berbadan Tikus
Unggahan BEM UI soal Puan Maharani berbadan tikus. Foto: Istimewa
Jakarta -

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) disorot sejumlah partai politik (parpol) usai mengunggah meme Puan Maharani berbadan tikus. Unggahan itu diketahui sebagai bentuk protes terkait pengesahan Perppu Cipta Kerja.

Sorotan itu salah satunya disampaikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP menyebut meme tersebut tidak akan mendapatkan atensi DPR.

"Kalau artikulasinya dengan cara seperti meme yang 'melecehkan' Mbak Puan sebagai Ketua DPR tersebut hemat saya tidak akan mendapatkan atensi apapun dari para anggota DPR pada umumnya," kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada wartawan dilansir detikNews, Kamis (23/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ada malah kecurigaan seperti yang disampaikan oleh Prof. Hendrawan Supratikno (politisi senior PDIP) bahwa mahasiswa dipergunakan pihak lain," lanjut Arsul.

Arsul menjelaskan, menyampaikan kemarahan kepada pemerintah dan DPR dalam alam demokrasi adalah hal yang biasa. Hanya saja, dia menyebut mahasiswa memiliki tantangan bagaimana kemarahannya diartikulasikan.

ADVERTISEMENT

"Karena itu lebih baik artikulasi kritik atau kemarahan tidak kemudian yang menimbulkan antipati juga dari pihak lain," imbuh Arsul.

"Harap diingat juga bahwa terlepas kita suka atau tidak dengan Mbak Puan sebagai Ketua DPR, tapi beliau adalah salah satu anggota DPR yang terpilih dengan suara terbanyak dan partainya, PDIP juga dipilih oleh puluhan juta pemilih. Juga kader partainya banyak," lanjutnya.

Dia lantas menyarankan BEM UI untuk bijak agar dapat menghindari arus balik kemarahan dari pihak lain. Terutama bila hendak menyerang secara personal.

Hal serupa disampaikan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. Ia menyebut kritik seharusnya disampaikan pada koridor yang substanstif.

"Jangan dengan hal-hal yang simbolis, apalagi sudah menyerang martabat dan personal seseorang. Hal ini tidak memberi solusi bahkan bisa membawa ke masalah baru. Karena suka tidak suka ada undang-undang yang melindungi hak personal ini," lanjut Sahroni.

Sahroni kemudian menanggapi kekhawatiran Hendrawan yang menyebut BEM UI dimanfaatkan pihak lain. Ia tak mau buru-buru menyimpulkan itu.

"Mahasiswa memang sering kali sangat ekspresif dan menggebu dalam menyuarakan pendapat. Kita sebagai orang-orang di parlemen dan di pemerintahan tidak boleh reaktif juga terhadap mereka, melainkan harus mengakomodasi suara mereka sambil menjelaskan kepada mereka cara-cara yang benar dalam bernegara dan mengutarakan pendapat. Bukan secara instan memvonis mahasiswa yang berbeda pendapat sedang dimanfaatkan oleh oknum tertentu," lanjutnya.

Gerindra juga mengomentari meme Puan berbadan tikus itu. Menurut Gerindra meme tersebut kurang pas.

"Itu bentuk kreatifitas yang caranya kurang pas dengan budaya intelektual," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.

Habiburokhman kemudian membandingkan dengan aktivis 98. Menurutnya, aktivis 98 melawan kebijakan pemerintah saat itu yang dirasa tidak pas dengan cara-cara yang intelek.

"Kalau zaman saya dahulu jadi aktivis 98 kami melawan kebijakan yang kami anggap tidak pas dengan cara-cara yang intelek," jelas Habiburokhman.

"Kami menulis opini di media massa, membuat media sendiri dan bahkan turun ke jalan dengan tidak mengganggu ketertiban umum," tuturnya.

Habiburokhman menyebut kebijakan dan pejabat boleh dikecam tetapi lembaganya tetap harus dijaga dan dihormati, dalam hal ini adalah DPR.

"Kalau si A anggota DPR dianggap tidak maksimal kerja ya monggo saja, tetapi lembaga DPR kan milik kita bersama sebagai bangsa dan itu diatur di konstitusi," ucapnya.

"Kita pasti ditertawakan bangsa lain kalau anak bangsa sendiri membangun narasi melecehkan lembaga negaranya," lanjutnya.

BEM UI Unggah Meme Puan Berbadan Tikus

Dalam unggahannya, BEM UI memuat kritikan perihal sikap DPR dalam pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang. BEM UI juga mengubah akronim DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat.

Selain memuat sejumlah kalimat kritik, unggahan itu juga menampilkan animasi dengan memuat meme Puan dengan badan tikus. Animasi itu juga disertai tulisan 'Kami Tidak Butuh Dewan Perampok Rakyat'.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang angkat bicara terkait unggahan tersebut. Dia menyebut hal itu sebagai bentuk kemarahan BEM UI atas sikap DPR.

"Saya rasa keseluruhan publikasi kami tersebut sudah menggambarkan kemarahan kami terhadap DPR hari ini," kata Melki saat dihubungi,Rabu(22/3).




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads