Santri bernama Mufli (13) yang dilaporkan hilang terseret banjir luapan sungai di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Sementara satu santri lainnya bernama Muhammad Irsyad (13) yang juga terseret banjir masih hilang.
"Lokasi penemuan di luar area pesantren, namun itu berada di persawahan, sekira 50 meter (dari pesantren). Dia (korban) tertutupi padi yang roboh diterjang banjir," kata Kasat Sabhara Polres Polman, Iptu Taufiq Murawanto kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Jenazah korban ditemukan warga bersama Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian, sekira pukul 15.45 WITA, Selasa (21/3). Jenazah korban lalu dievakuasi petugas ke RSUD Hajja Andi Depu Polewali untuk dilakukan pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isak tangis keluarga pecah saat kantong jenazah yang membungkus tubuh korban dibuka petugas. Keluarga tak kuasa menahan sedih saat melihat korban tidak bernyawa dengan kondisi tubuh dipenuhi lumpur.
"Informasi yang terakhir (korban) atas nama Mufli, namun demikian kita menuju proses identifikasi dulu dari pihak rumah sakit dan kepolisian," beber Taufiq.
Diketahui, Mufli bersama seorang santri lain bernama Muhammad Irsyad (13) dilaporkan hilang setelah sekolahnya di Pondok Pesantren Ahlul Quran, Desa Duampaua, Kecamatan Anreapi, diterjang banjir luapan sungai, sekira pukul 19.30 WITA, Senin (20/3) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Polman Andi Affandi Rahman mengungkapkan, upaya pencarian terhadap kedua korban langsung dilakukan Tim Sar Gabungan sejak Senin (20/3) malam.
"Ada dua (santri hilang), Muflih dan Irsyad, masih sementara dalam pencarian tim SAR," ungkap Affandi melalui pesan singkat.
Karena kondisi cuaca kurang bagus, pencarian satu korban hilang lain akan dilanjutkan pada Rabu (22/3) besok.
"Pencarian hari ini dihentikan sementara, Insya Allah besok pagi dilanjutkan kembali," tutupnya.
(ata/ata)











































