5 Kecamatan di Polman Terendam Banjir, Seorang Santri Hilang

Sulawesi Barat

5 Kecamatan di Polman Terendam Banjir, Seorang Santri Hilang

Abdy Febriady - detikSulsel
Selasa, 21 Mar 2023 08:15 WIB
Polewali Mandar -

Banjir merendam lima kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Seorang santri pondok pesantren juga dikabarkan hilang diduga terseret arus banjir.

Dalam rekaman video pendek yang diterima detikcom, Minggu (20/3) memperlihatkan upaya petugas gabungan mengevakuasi satu persatu santri yang terjebak banjir di Pondok Pesantren Ahlul Quran, Desa Duampanua, Kecamatan Anreapi.

Tampak pula sejumlah balita dan lansia dievakuasi menggunakan perahu karet, keluar dari kepungan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terdampak yaitu pertama (Kecamatan) Binuang, kemudian Anreapi, Polewali, Matakali, dan ada juga dari Matangnga," kata Kepala Pelaksana BPBD Polman, Andi Affandi Rahman kepada wartawan, Minggu (20/3/2023) malam.

Menurut Affandi, banjir luapan sungai akibat curah hujan tinggi, terjadi sekira pukul 19.30 WITA, Senin (20/3). Dalam peristiwa ini, seorang santri Pondok Pesantren Ahlul Quran bernama Mufli (13) dikabarkan hilang.

ADVERTISEMENT

"Hari ini sampai tadi, barusan kita melakukan pencarian terhadap salah satu anak santri yang informasinya belum ketemu sampai sekarang," ungkapnya.

Selain itu, Affandi juga menyebut ada dua jembatan yang terputus akibat terjangan banjir. Diakui, pihaknya akan segera melakukan assessment lebih detail, untuk memastikan seluruh dampak yang ditimbulkan bencana banjir.

"Jembatan Kunyi laporan dari sana ada putus, Insya Allah besok (hari ini) kita assessment secara mendetail, termasuk Jembatan Tapua, lebih detailnya bagaimana, besok kita periksa," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir juga merendam ruas Jalan Trans Sulawesi sepanjang 200 meter di Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali. Ketinggian banjir mencapai 80 centimeter mengakibatkan arus lalu lintas di lokasi tersendat.

"Ini sejak tadi banjirnya, sekarang sudah mulai surut," kata salah satu warga Ulul Amri kepada wartawan, Minggu (20/3) malam.

Menurut Ulul Amri, banjir terjadi tiba-tiba. Air Sungai Rea yang berada di sekitar pemukiman warga meluap akibat tingginya curah hujan di bagian hulu.

"Cepat sekali naiknya air. Ini akibat sungai yang meluap, karena tinggi curah hujan di bagian hulu," ungkapnya.

(ata/ata)

Hide Ads