Warga Pinrang Tandu Jenazah 3 Km gegara Jalan Rusak Tak Bisa Dilalui Mobil

Warga Pinrang Tandu Jenazah 3 Km gegara Jalan Rusak Tak Bisa Dilalui Mobil

Muchlis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 18 Mar 2023 20:11 WIB
Warga di Pinrang menandu jenazah sejauh 3 km karena akses jalan yang tidak bisa dilewati mobil.
Foto: Warga di Pinrang menandu jenazah sejauh 3 km karena akses jalan yang tidak bisa dilewati mobil. (tangkapan layar)
Pinrang - Warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa menandu jenazah pakai sarung sejauh 3 kilometer. Hal tersebut dilakukan lantaran jalan rusak hingga tak bisa dilalui mobil.

Dalam video yang dilihat detikSulsel, Sabtu (18/3/2023) nampak sejumlah warga di Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Pinrang menandu jenazah dengan memakai sarung yang dililitkan ke bambu. Warga saling bergantian menandu jenazah tersebut lantaran rute yang harus dilalui cukup panjang.

Salah seorang warga Desa Kaseralau, Tasman membenarkan video jenazah warga yang ditandu menuju ke rumah duka tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/3) sekitar pukul 06.00 Wita.

"Iya, itu kejadian tadi pagi," ungkap Tasman kepada detikSulsel, Sabtu (18/3).

Tasman mengatakan jenazah itu ditandu dari Desa Tallu Tamba menuju rumah duka di Dusun Paleleng sejauh kurang lebih 3 km. Dibutuhkan waktu setidaknya 3 jam untuk bisa sampai ke rumah duka.

"Jaraknya itu sekitar 3 km tadi ditandu. Dengan jarak itu butuh waktu sekitar 3 jam menandu jenazah sampai ke rumah duka," terangnya.

Dia menjelaskan, jenazah harus ditandu sejauh 3 km lantaran kondisi jalan yang rusak. Kondisi ini juga mengakibatkan sulitnya akses mobil untuk menjangkau rumah duka.

"Akses kendaraan roda empat (mobil) masuk ke Dusun Paleleng melalui Desa Tallu Bamba tidak bisa tembus karena jembatan gantung hanya bisa dilalui roda dua," paparnya.

Dia mengatakan menandu warga yang sakit atau pun jenazah sudah dilakukan masyarakat setempat sejak puluhan tahun. Penyebabnya tak lain karena akses jalan yang tidak memadai.

"Yang sakit atau jenazah semua harus ditandu," katanya.

Ia pun berharap agar Pemkab Pinrang data segera memberikan atensi untuk membangun akses jalan. Sehingga warga tak harus menandu orang sakit ataupun jenazah hingga 3 km jauhnya.

"Kami memang tinggal di perbatasan Pinrang dan Enrekang tetapi kami masih warga Pinrang sehingga kami minta Pemkan lebih peka melihat kondisi kami," harapnya.


(urw/hsr)

Hide Ads