Harga Beras di Mamuju Tembus Rp 12.000/Kg, Mendag Anggap Masih Stabil

Sulawesi Barat

Harga Beras di Mamuju Tembus Rp 12.000/Kg, Mendag Anggap Masih Stabil

Hafis Hamdan - detikSulsel
Sabtu, 18 Mar 2023 19:06 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Hafis Hamdan/detikcom)
Mamuju -

Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan naiknya harga sejumlah bahan pokok, salah satunya beras yang tembus Rp 12 ribu/liter dari harga Rp 9 ribu. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga beras tersebut masih stabil.

Harga beras yang mencapai Rp 12 ribu per liter tersebut awalnya dikeluhkan oleh warga bernama Lidia. Dia mengatakan tren harga melonjak terjadi jelang Ramadan.

"Kalau ditanya kita ini ibu-ibu pasti mengeluh apalagi mau Ramadan baru belum juga turun ini harga-harga di pasar," ujar Lidia kepada detikcom di Pasar Lama Mamuju, Sabtu (18/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap pemerintah dapat menurunkan harga bahan pokok tersebut. Termasuk memastikan ketersedian stok.

"Semoga ini pas Ramadan bisa turun beras, telur sama cabai. Sama ada terus di pasar, jangan sampai hari ini ada, nanti kurang sekali pas ramadan," harapnya.

ADVERTISEMENT

Ismawati, salah seorang pedagang di Pasar Lama Mamuju mengakui adanya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok. Dia menyebutkan, selain beras, telur juga mengalami kenaikan.

"Iya naik, bukan hanya beras telur juga," ujarnya.

Dia mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak Januari lalu, sementara komoditas seperti telur, bawang putih dan cabai mengalami kenaikan pada pekan lalu.

Harga cabai yang sebelumnya Rp 35 ribu/kg saat ini Rp 50 ribu/kg. Sementara bawang putih naik di harga Rp 30 ribu/kg yang sebelumnya Rp 25 ribu/kg. Untuk telur mengalami kenaikan cukup signifikan dari Rp 46 ribu satu rak menjadi Rp 54 ribu.

"Itu ji yang naik harganya. Kemungkinan bisa sampai Ramadan," ujarnya.

Mendag Klaim Harga Beras Stabil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga beras dari Bulog masih stabil. Menurutnya beras premium yang mengalami kenaikan hingga Rp 12 ribu/liter.

"(Beras) Rp 12 ribu enggak mahal, itu harga premium namanya," ujar Zulhas saat memantau ketersediaan stok dan kestabilan harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Sentral Lama, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sabtu (18/3).

Zulhas menegaskan harga beras premium berbeda dari beras Bulog. Hal itu karena harga beras maupun minyak kualitas premium ditentukan oleh produsennya.

"Kalau premium itu ya seperti minyak goreng ada (harga) 17, 19 sampai 21 (ribu). Itu namanya premium tergantung harga dari pada produsennya," bebernya.

Zulhas menambahkan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan harus diintensifkan baik oleh pemerintah pusat, lembaga, maupun pemerintah daerah. Dia pun menjamin ketersedian bahan pokok di bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

"(Stok) aman, lengkap. Semuanya telur, beras, gula, garam semua ada, lengkap," pungkasnya.




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads