Kepala DPRD Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) Aripin yang menolak salaman dengan warga bernama Arif ternyata saling kenal sejak lama. Aripin mengaku sudah meminta maaf kepada Arif.
"Saya dengan saudara Arif sebenarnya sudah kenal lama. Saya masih kepala desa beliau sudah sering ke rumah saya, bahkan sering ngopi di kantor. Tapi atas perbuatan saya kemarin saya mengaku salah dan meminta maaf kepada saudara Arif serta segenap masyarakat Lutim," kata Aripin kepada detikSulsel, Kamis (16/3/2023).
Aripin mengakui perbuatannya salah dan sudah meminta maaf. Ia menyambangi Arif di salah satu warung kopi di Kecamatan Malili, Luwu Timur sekitar pukul 16.00 Wita, Rabu (15/3/2023) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aripin yang mengenakan kemeja putih dan songkok hitam meminta maaf kepada Arif sambil memeluknya berulang kali. Arif pun ikut larut atas permohonan maaf Ketua DPRD Lutim tersebut.
"Kemarin saya sudah ketemu. Saya sudah meminta maaf, dia pun sudah meminta maaf. Jadi kita sama-sama memaafkanlah atas perbuatan itu," kata Aripin.
Menurut Aripin, dirinya khilaf dengan kejadian tersebut. Saat itu dia spontan tidak melihat Arif yang hendak menyalaminya saat memasuki gedung DPRD Lutim.
"Saya menyesal dan juga khilaf. Sebagai manusia biasa, ini terjadi di luar kemampuan saya. Saat itu memang dalam keadaan spontanitas dan terburu-buru tidak sempat melihat saudara saya itu menyodorkan tangannya," ucapnya.
Sementara itu, Arif mengatakan, sudah memaafkan Aripin yang menurutnya hal itu wajar dilakukan saat terdesak. Dia pun meminta segenap masyarakat juga memaafkan Aripin.
"Saya sudah maafkan. Saya cuma memikirkan ini, wajar itu saat kita dalam terburu-buru. Semoga ke depan lebih baik lagi," ujarnya.
Diketahui, Aripin menjadi perbincangan usai video dirinya menolak berjabat tangan dengan warga viral di media sosial. Aripin bahkan mengepalkan tangannya ketika berpapasan dengan warga.
Momen itu terjadi saat Aripin hendak memasuki gedung DPRD Luwu Timur pada Senin (7/3) lalu. Aripin saat itu akan memimpin sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur.
Atas perbuatannya itu, DPD I Golkar Sulsel langsung membuka wacana pencopotan Aripin sebagai Ketua DPRD Lutim. Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Abbas Hady menilai, sikap Aripin sebagai bentuk keangkuhan.
"Ulah angkuh semacam itu amat tidak sejalan dengan sikap dan karakter kepemimpinan yang dikembangkan oleh Golkar. Lebih-lebih Golkar Sulsel, di era Kepemimpinan Pak Taufan Pawe," kata Abbas kepada detikSulsel, Rabu (15/3).
(ata/nvl)