Kasus Ketua DPRD Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) Aripin yang viral menolak bersalaman dengan warga berbuntut panjang. Golkar selaku partai asalnya membuka wacana pencopotan Aripin sebagai Ketua DPRD Luwu Timur.
Aksi Aripin menolak bersalaman dengan warga itu terjadi di depan gedung DPRD Luwu Timur, Senin (6/3). Saat itu Aripin hendak memimpin sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur.
Dirangkum detikSulsel, Kamis (16/3/2023), berikut 5 fakta Ketua DPRD Luwu Timur Aripin menolak bersalaman dengan warga hingga terancam dicopot:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Aripin Kepalkan Tangan Saat Diajak Salaman
Mulanya, Aripin tiba di Gedung DPRD Luwu Timur dan langsung turun dari mobil. Secara bersamaan seorang warga juga berjalan menuju keluar gedung dan berpapasan dengan Aripin.
Warga itu lantas mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Aripin. Sementara Aripin terlihat langsung mengepalkan tangannya sebelum melintas di samping warga tersebut.
Ekspresi wajah warga itu tampak tertawa kecil saat dicueki Aripin. Dia pun langsung lanjut berjalan mengarah keluar area gedung DPRD Luwu Timur.
Aripin pun telah membenarkan adanya peristiwa itu saat dirinya hendak memimpin sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur. Peristiwa terjadi pada Senin (6/3) sekitar pukul 09.00 Wita.
"Waktu hari Senin tanggal 6 Maret 2023 kemarin bertepatan dengan agenda pemilihan wakil bupati Luwu Timur. Sesuai jadwal dan undangan yang beredar, paripurna dimulai pada pukul 09.00 WITA. Kebetulan saya yang akan memimpin sidang tersebut selaku ketua DPRD," ujar Aripin saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (9/3).
2. Aripin Ngaku Buru-buru saat Kejadian
Aripin lantas membantah dirinya menolak berjabat tangan dengan warga. Dia mengaku terburu-buru saat kejadian sehingga tidak melihat warga yang hendak bersalaman.
"Sama sekali tidak pernah terbesit dalam hati saya untuk menolak berjabat tangan dengan orang lain," kata Aripin.
Dia menjelaskan saat kejadian dirinya sedang terburu-buru. Sebab, dia saat itu juga sedang mengejar waktu untuk memimpin sidang paripurna.
"Saya terburu-buru ingin menghadiri rapat paripurna. Sekira pukul 09.15 ajudan saya memberi tahu jika sudah dihubungi Sekwan agar saya segera bergegas ke gedung DPRD Luwu Timur membuka sidang paripurna pemilihan wakil bupati," jelasnya.
"Semata-mata karena saya terburu-buru dan perhatian saya fokus ingin segera tiba di arena sidang paripurna," lanjut Aripin.
3. Golkar Nilai Ulah Aripin Bentuk Keangkuhan
Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Abbas Hady mengaku menyesalkan sikap Aripin yang menolak bersalaman dengan warga. Aksinya itu dinilai sebagai bentuk keangkuhan.
"Ulah angkuh semacam itu amat tidak sejalan dengan sikap dan karakter kepemimpinan yang dikembangkan oleh Golkar. Lebih-lebih Golkar Sulsel, di Era Kepemimpinan Pak Taufan Pawe," kata Abbas kepada detikSulsel, Rabu (15/3).
Abbas mengatakan semestinya semangat dan doktrin partai menjadi panduan dalam menjalankan aktivitas dan interaksi sosial. Dia menilai apa yang dilakukan Aripin dalam video viral sangat jauh dari prinsip tersebut, apalagi dengan statusnya sebagai Ketua DPD II Golkar Luwu Timur.
"Semangat dari doktrin karya kekaryaan yang menjadi panduan sikap bagi setiap kader Golkar mestilah tergambar dari aktivitas dan interaksi sosialnya. Kelakuan Aripin itu, sangat jauh dari prinsip doktrin utama Golkar itu," ujarnya.
Aripin siap terima sanksi di halaman selanjutnya.