Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) mengalokasikan anggaran pemeliharaan Jembatan Ir Soekarno di Kota Manado sebesar Rp 11,5 miliar. Anggaran tersebut meliputi penambahan lampu LED, sensor, dan pengecatan jembatan.
"Memang rencana untuk ada perbaikan beberapa sensor yang rusak, juga ada penambahan sensor-sensor baru di Jembatan Soekarno. Anggaran sekitar Rp 11,5 miliar," kata Kepala BPJN Hendro Satrio kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/3/2023).
Lebih lanjut Hendro mengatakan Jembatan Ir Soekarno merupakan ikon Kota Manado dan Sulut sehingga perlu dilakukan penataan dan penambahan fasilitas penunjang lainnya. Hal itu dilakukan agar wisatawan dan warga bisa merasa lebih nyaman mengunjungi kawasan wisata tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan Jembatan Soekarno salah satu ikon di Kota Manado, jadi kami akan melakukan penanganan di Jembatan Soekarno tersebut," tuturnya.
Menurut dia, penerangan jalan di Jembatan Soekarno mendesak karena merupakan akses vital penghubung wilayah Manado Selatan dan Utara, hingga ke wilayah Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Proses pengerjaan akan dimulai tahun 2023.
"Jadi kami BPJN di tahun 2023 ini ada rencana untuk perbaikan," ujarnya.
Dilansir dari detikFinance, Jembatan Ir Soekarno di Manado diresmikan pada Mei 2015, setelah sempat terbengkalai 12 tahun. Jembatan sepanjang 1,127 km dan menelan biaya Rp 300,28 miliar.
Proyek Jembatan Soekarno dimulai sejak tahun 2003 saat itu yang menjabat Presiden RI yakni Megawati Soekarnoputri. Proyek ini didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pekerjaan ini dilaksanakan dengan kontrak tahunan dan kontrak tahun jamak.
(hsr/asm)