Studi Ungkap Jumlah Keringat Bisa Dipengaruhi Kondisi Rambut

Studi Ungkap Jumlah Keringat Bisa Dipengaruhi Kondisi Rambut

Tim detikEdu - detikSulsel
Senin, 13 Mar 2023 19:10 WIB
Ilustrasi rambut lurus.
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Ketika beraktivitas sehari-hari, umumnya seseorang akan berkeringat, namun jumlah keringat yang dihasilkan pada setiap orang biasanya berbeda-beda. Sebuah studi mengungkapkan, jumlah keringat tubuh seseorang ini bisa dipengaruhi kondisi rambutnya.

Lantas, bagaimana kondisi rambut ini bisa mempengaruhi jumlah keringat seseorang?

Dilansir dari detikEdu yang mengutip dari buku Chemical and Physical Behavior of Human Hair, Clarence R. Robbins (1988), orang-orang dari ras Afrika umumnya memiliki rambut yang keriting. Rambut dengan tipe keriting memiliki karakteristik memiliki serat dengan ukuran molekul rambut beragam yang membujur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, orang Eropa dan Asia memiliki serat rambut yang lebih kuat sehingga membuatnya lebih lurus, lebih tebal, dan lebih seragam. Dengan karakteristik serat rambut yang lebih kuat, rambut tersebut akan lebih panjang dan bulat melintang.

Ilmuwan dari The Pennsylvania State University, Amerika Serikat mengungkap teori yang mengatakan bahwa evolusi rambut kepala terjadi untuk membantu manusia bisa tetap merasa adem.

ADVERTISEMENT

Kelebatan Rambut Berpengaruh pada Keringat

Melansir Science Alert, teori itu diteliti dengan menggunakan boneka manekin yang diberi wig, pada tubuh manekin itu terdapat panas untuk mengetahui pengaruh panas lingkungan. Para boneka manekin itu diujikan wig yang berbentuk lurus, ikal, longgar, hingga ikal ketat.

Dari pengujian yang dilakukan itu, didapati fakta bahwa boneka manekin yang memiliki wig keriting cenderung lebih adem dari radiasi matahari. Pengujian itu juga membuktikan bahwa semakin botak boneka manekin, semakin kecil penyerapan panas yang terjadi.

Riset yang dilakukan ini merupakan eksperimen terbaru yang jadi pembuka bagi peneliti lain untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pengaruh rambut kulit kepala terhadap beban hawa seseorang.

Sebuah studi lain juga mengungkapkan bahwa keringat mereka dua hingga tiga kali lebih banyak daripada pria yang berambut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kondisi tubuh seseorang dengan rambut lebih banyak cenderung lebih dingin.

"Temuan kami mengkonfirmasi bahwa terlepas dari teksturnya, rambut bertindak sebagai penghalang yang mengurangi kehilangan panas dari tubuh (dalam hal ini kulit kepala) ke lingkungan sekitarnya," tulis para peneliti.

Tidak hanya itu, eksperimen itu juga menunjukkan bahwa semakin lengkung rambut wig tersebut, maka semakin sedikit juga penguapan keringat yang dibutuhkan.

Hasil eksperimen itu menunjukkan, seseorang yang berambut kepala lebat dapat menghemat cairan dan energi lebih banyak.

Para peneliti pun berkesimpulan bahwa rambut keriting mampu membuat nenek moyang manusia melakukan aktivitas fisik lebih lama dan berat. Dengan begitu, Mereka bisa beraktivitas walaupun pasokan air terbatas.

Meskipun eksperimen tersebut membuktikan bahwa kelebatan rambut kepala seseorang berpengaruh pada penyerapan keringat dalam tubuh, uji terhadap boneka manekin tersebut bisa dibilang tidak realistis sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa penelitian pendukung agar hasilnya lebih akurat.




(urw/alk)

Hide Ads